Ditulis oleh: Indah Purnama Sari, salah satu mahasiswi jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Proses pendidikan tidak boleh berhenti meskipun sedang masa pandemi. Dalam prosesnya, orang tua harus bisa berperan lebih dalam mendampingi anak-anaknya saat belajar. Peran orang tua di sini sangat diprioritaskan, khususnya dalam mengimplementasikan pendidikan karakter kepada anak saat masa pembelajaran jarak jauh.
Dalam hal ini, orang tua bisa berperan lebih dalam membentuk karakter anak menuju insan paripurna. Peran orang tua di rumah diantaranya yaitu sebagai pendidik, fasilitator, motivator, pendamping dan pengawas, serta sebagai figur yang dapat dicontoh oleh anak.
Dalam implementasinya, orang tua akan dihadapkan dengan tantangan lebih saat dalam mengawasi anak selama belajar di rumah. Salah satunya yaitu mengawasi penggunaan gadget dan komputer yang digunakan oleh anak, jika tidak diawasi ditakutkan akan membawa dampak yang kurang baik pada kesehatan dan perkembangan si anak.
Selain itu, dampak pembelajaran daring juga dapat menimbulkan efek psikosomatis, yakni ditunjukkan dengan perilaku anak yang cenderung lebih rewel karena bosan saat belajar dari rumah, rasa rindu pergi ke sekolah, bertemu guru dan bermain dengan teman.
Hal itu akan sangat berpengaruh terhadap mood belajar anak. Disinilah peran orang tua sangat diperlukan, khususnya seorang ibu, karena ibu mampu berperan sebagai guru di rumah, berperan sebagai fasilitator anak saat belajar serta berperan sebagai motivator saat anak mengalami penurunan semangat belajar.
Meskipun proses belajar di rumah mengalami banyak hambatan dan tantangan bagi orang tua, belajar di rumah juga memiliki keuntungan dan hikmah yang positif. Salah satunya yaitu, orang tua mampu memperhatikan tumbuh kembang anaknya dalam proses pembelajaran. Hal ini bisa dimanfaatkan oleh orang tua untuk menyiapkan keperluan dan kebutuhan apa saja yang harus diberikan kepada si anak.