Banten adalah salah satu kota yang terkenal memiliki objek wisata yang menarik untuk di kunjungi. Salah satunya wisata religi yaitu Masjid Agung Banten yang penuh dengan nilai sejarah. Masjid ini merupakan salah satu yang tertua di Indonesia dan masjid yang pertama di bangun di Banten. Masjid ini pun sebagai kejayaan Islam pada saat itu. Konon katanya Masjid ini dibangun pada awal masuknya Islam ke pulau jawa sehingga harus memadukan budaya setempat dengan Islam.
Sejarahnya, Masjid agung banten ini berdiri dari intruksi Sultan Gunung Jati kepada anaknya Sultan Hasanuddin. Sultan Gunung Jati memerintahkan anaknya untuk mencari sebidang tanah sebagai tempat kerajaan banten. Akan tetapi Sultan Maulana Hasanudin kebingungan untuk mendapatkan tanah yang masih suci. Beliau pun meminta petunjuk kepada Allah SWT dan bermunajat agar mendapatkan petunjuk tanah yang tepat untuk didirikan kerajaan.
Menurut sejarah yang berkembang, setelah beliau meminta petunjuk kepada Allah SWT spontan air laut yang berada di sekitarnya surut dan menjadi daratan. Kemudian Sultan Maulana Hasanudin ini pun mendirikan kerajaan serta pendukung lainnya seperti Alun alun, Pasar dan masjid di tanah tersebut . Perpaduan ini adalah tradisi kerajaan islam di masa lalu. Masjid Agung Banten ini memiliki menara yang khas mirip seperti mercusuar dengan tinggi kurang lebih 24 meter. Yang berfungsi untuk tempat bermusyawarah dan kajian keagamaan. Pengunjung juga bisa menaiki menara Masjid Agung Banten ini sampai puncak untuk melihat hiruk pikuk Kota Banten setelah melewati 83 anak tangga dengan lorong yang sedikit sempit. Menara ini terletak di sebelah timur masjid dan menjulang ke langit dengan sangat gagah. Menara ini memiliki warna putih yang melambangkan kesucian.
Masjid Agung Banten ini memiliki keunikan yang terdapat di atap masjid yang bersusun lima mirip sekali dengan pagoda China. Arsitek yang berjasa merancang bangunan Masjid Agung Banten ini ialah Raden Sepat. Beliau juga pernah merancang salah satu masjid yang bersejarah di Cirebon yaitu Masjid Agung Demak. Sehingga antara bangunan Masjid Agung Demak Dan Masjid Agung Banten ini memliki mata rantai yang khas dari segi atapnya. Masjid Agung Demak memiliki atap bertumpuk tiga yang bermakna Iman, Islam dan Ikhsan, sedangkan Masjid Agung Banten memliki atap bertumpuk lima bermakna Rukun Islam. Sentuhan banguna ini juga terdapat dari salah satu tokoh Tiongkok yaitu jasa dari Tjek Ban Tjut. Ia membangun dan mendesain tangga masjid dan memperoleh gelar Pangeran Adiguna.
Masjid Agung Banten ini tidak seperti masjid pada umumnya yang memiliki kubah di atasnya, akan tetapi masjid banten ini memiliki kubah berbentuk limas sehingga menjadi salah satu ciri khas dari Masjid Agung Banten ini yang tidak di miliki oleh masjid lainnya. Masjid Agung Banten ini memiliki luas 1,3 hektar dan sepanjang Masjid Agung Banten ini di kelilingi tembok dengan ketinggian 1 meter seluas 2 hektar
Fungsi utama dari Masjid ini adalah untuk mengantar Adzan ke kawasan sekitar. Namun dulunya masjid ini sempat beralih fungsi sebagai tempat penyimpanan amunisi serta menjadi menara pengawas. Sehingga tak heran jika Anda akan menemukan banyak sekali perpaduan antara Tiongkok, Jawa, Hindu dan Eropa. [M.g: Zifan/SiGMA]