Notice: Fungsi _load_textdomain_just_in_time ditulis secara tidak benar. Pemuatan terjemahan untuk domain td-cloud-library dipicu terlalu dini. Ini biasanya merupakan indikator bahwa ada beberapa kode di plugin atau tema yang dieksekusi terlalu dini. Terjemahan harus dimuat pada tindakan init atau setelahnya. Silakan lihat Debugging di WordPress untuk informasi lebih lanjut. (Pesan ini ditambahkan pada versi 6.7.0.) in /home/u642071575/domains/lpmsigma.com/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u642071575/domains/lpmsigma.com/public_html/wp-content/plugins/seo-by-rank-math/includes/modules/version-control/class-beta-optin.php on line 148
Mengenal Sejarah Batik sebagai Warisan Budaya Indonesia yang Mendunia - LPM SiGMA
BerandaKilas BalikMengenal Sejarah Batik sebagai Warisan Budaya Indonesia yang Mendunia

Mengenal Sejarah Batik sebagai Warisan Budaya Indonesia yang Mendunia

Corak batik merupakan corak kebanggaan masyarakat Indonesia yang mendunia, dalam membahas seputar batik tidak lepas dari beragam ornamen dan coraknya yang indah serta menawan. Batik memiliki ciri khas dan makna tersendiri, setiap daerah di Indonesia memiliki corak yang berbeda satu sama lain tentunya mengandung berbagai macam makna sejarah maupun filosofis.

Jika melihat sejarah awal mula adanya batik, terdapat banyak perbedaan pendapat mengenai asal usul sejarahnya. Batik biasa dikenal sebagai warisan turun-temurun asli Indonesia yang sudah dijadikan salah satu warisan budaya oleh The United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Asal usul batik sendiri, tidak dapat dipisahkan dari perkembangan kerajaan Majapahit yang merupakan salah satu kerajaan besar di Nusantara. Kemudian batik diteruskan oleh kerajaan-kerajaan berikutnya yang melestarikan batik sampai sekarang ini. Motif batik memiliki beraneka ragam coraknya, perkembangannya bermula dari pertemuan antara bangsa Indonesia dengan bangsa lain pada masa lampau, seperti bangsa Spanyol, Jepang, Melayu, India, Arab, dan bangsa bangsa lain.

Menurut Ari Wulandari dalam karya bukunya yang berjudul “Batik Nusantara”, dijelaskan ajaran Islam menjadi media perkembangan batik di Nusantara yang berawal dari Jawa Timur tepatnya di Kabupaten Ponorogo berdiri sebuah pesantren di daerah Tegalsari, dibawah naungan Kyai Hasan Basri. Beliau membawa batik menjadi terkenal bukan hanya di dalam daerah, tetapi juga memperkenalkan hingga luar daerah Tegalsari.

Perkembangan batik khususnya di daerah Yogyakarta, tidak terlepas juga dari adanya Kerajaan Mataram I. Pada masa Raja Panembahan Senopati, anggota kerajaan memakai pakaian kombinasi antara batik dan lurik menarik perhatian masyarakat. Sejak saat itulah, batik berkembang luas di luar lingkungan kerajaan. Ditambah pula, dengan terjadinya peperangan yang mengakibatkan anggota kerajaan harus mengungsi di tempat penduduk sekitar, sehingga membuat batik lebih terkenal di kalangan rakyat biasa.

Pada saat ini, perkembangan batik bukan hanya dalam negeri, tetapi sudah meluas bahkan mendunia. Batik mulai masuk di pasar internasional dan dikenal ke berbagai macam belahan dunia karena keunikan serta keindahannya. Sekitar tahun 1873, diketahui seorang pedagang dari negeri Belanda bernama Van Rijekevorsel membawa selembar kain batik, saat mengunjungi Nusantara yang kemudian kain tersebut di sumbangkan ke Museum Etnik di kota Rotterdam, Belanda.

Penulis: Mg_Dalillah
Editor: Salma

- Advertisment -

BACA JUGA