BerandaKhazanahSang Pedang Yang Terhunus

Sang Pedang Yang Terhunus

Siapa yang tidak tau dia? Kisahnya sangat lah luar biasa beliau adalah sahabat Nabi Muhammad SAW. Namanya begitu menawan bila dipandang,namanya begitu indah bila didengar Abu Sulaiman Khalid bin al-Walid bin al-mughirah al-Makhzumi atau yang bisa dikenal Sayf Allah al-Maslul (Pedang Allah yang terhunus).
Khalid bin walid dilahirkan di makkah pada tahun 585 Masehi. Khalid bin Walid lahir dari pasangan ibunya bernama Lubabah binti Harits Al-Hilaliyah dan ayahnya yang termasuk bangsawan Quraisy yang sangat mempunyai kedudukan tinggi yakni Walid bin al-Mughirah. Dia mempunyai 6 saudara laki-laki dan 2 saudara perempuan.
Khalid bin Walid memang semenjak kecil sudah mempunyai bakat yang mumpuni, disaat dia menunggangi kuda dan mampu mengendalikan kuda tersebut dengan kedua kakinya serta dia juga pandai menggunakan pedang. Berkat keterampilan dan bakat yang sangat istimewa khalid bin walid di jadikann salah satu komandan kaveleri suku Quraisy.
Pada saat Perang Badar khalid tidak ikut serta untuk berperang dikarenakan pada saat itu Khalid tengah berada di negeri syam. Disaat Perang Uhud, khalid pun ikut serta perang melawan kaum muslimin dan terjadi lah dimana pasukan Khalid kalah. Akan tetapi karena kaum muslimin yang bernafsu untuk mengambil harta rampasan perang (ghanimah) dan kaum mislimin pun turun dari bukit, kemudian Khalid pun melihat kesempatan tersebut dan mencari celah kelemahan kaum muslimin untuk membalikkan keadaan dan menghajar kaum muslimin pada saat itu. Akhirnya khalid pun berhasil membalikkan keadaan dan memenangkan Perang Uhud tersebut.
Setelah Perang Uhud terjadi disitulah Khalid masuk islam dimana sang saudara Walid bin Walid terlebih dahulu masuk islam.
Dalam perang Muktah ada 3 sosok orang yaitu bernama Zaid bin Haritsah, Ja’far bin Abi Thalib, dan Abdullah bin Rawahah, mereka bertiga adalah syuhada pahlawan si pedang Allah di tanah Syiria . saat perang muktah inilah banyak korban kaum muslimin berjatuhan dikarenakan balatentara Romawi dengan jumlahnya lebih besar. Pada saat genting ini tampilah sesosok sang pedang Allah yakni Khalid bin Walid yang menatap tajam dengan matanya ke seluruh medan pertempuran. Dengan kecerdikaannya mengatur rencana-rencananya dan membagi kelompok serta tugasnya masing-masing sehingga akhirnya ia berhasil membuka jalur luas diantara pasukan Romawi dan kaum muslimin pun menerobos dengan selamat. Karena prestasinya dalam perang ini Rasulullah SAW menghadiahi anugrah gelar kepada Khalid bin Walid Si Pedang Allah yang senantiasa terhunus
Setelah kematian Rasulullah SAW, Khalid pun memiliki peran penting untuk memimpin pasukannya dalam medan perang dan khalid pun selalu memenangkannya disaat khalifah abu bakar As-Shiddiq. Akan tetapi disaat khalifah Umar bin Khattab, Khalid pun diberhentikan jabatannya sebagai panglima perang oleh Abu Ubaidah bin Jarrah, dikarenakan agar Khalid bin Walid tersebut tidak terlalu didewakan oleh kaum muslimin. Namun ia tetap menajdi pemimpin yang efektif dan selau memenangkan peperangan. Khalid bin Walid mengikuti pertempuan sekitar 100 pertempuran, baik pertempuran besar maupun pertempuran kecil serta duel tunggal dan dia pun tidak pernah kalah yang kemudian menjadi panglima terbaik dalam sejarah.
Pada saat tahun 642 Masehi Khalid bin Walid pun meninggal dunia,meskipun khalid bin Walid pun sering aktif dalam beberapa peperangan menegakkan agama Allah, namun ia tidak gugur dalam dalam peperangan atau pertempuran. Pada saat ia meninggal dunia, ia tidak meninggalkan kecuali kuda,senjata dan budaknya yang di jadikannya sebagai sedekah dijalan Allah SWT.

[M.g: Wahid/SiGMA]

- Advertisment -

BACA JUGA