Hari ke-17 pada bulan Ramadhan umat Muslim biasanya memperingati hari turunnya Al-Quran atau biasa disebut dengan Nuzulul Qur’an. Al-Qur’an tidak hanya turun di bulan Ramadhan, Al-Qur’an juga turun pada malam Lailatul Qadar sebagaimana Firman Allah SWT:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ • وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ • لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Quran) pada malam Qadar • Dan Tahukah kamu, apa Malam Qadar itu? • Itulah malam yang lebih baik dari seribu bulan” (QS al-Qadr: 1-3).
Nuzulul Qur’an atau proses turunnya Al-Qur’an ini berbeda dengan kitab-kitab suci sebelumnya. Al-Quran diturunkan secara bertahap dari sisi Allah sampai kepada Rasulullah SAW sehingga terlihat jelas keistimewaan dan mukjizatnya. Bukti dari keagungan Al-Quran bahwa ia diturunkan dalam tiga tahap, hal ini sebagai wujud kemuliaan Al-Quran dan penghormatan bagi kaum yang diturunkannya. [Pengantar Ulumul Qur’an:13]
Tahap Pertama, ialah diturunkannya ke Lauhul Mahfudz. Pada tahapan pertama ini tidak diketahui dengan pasti waktu diturunkannya Al-Qur’an, dan bagaimana ia diturunkan. Bukti dari tahapan pertama ini telah disebutkan dalam firman Allah SWT :
بَلْ هُوَ قُرْاٰ نٌ مَّجِيْدٌ • فِيْ لَوْحٍ مَّحْفُوْظٍ
Artinya : Bahkan (yang didustakan itu) ialah Al-Qur’an yang mulia, • yang (tersimpan) dalam (tempat) yang terjaga (Lauh Mahfuz). [QS. Al-Buruj 85: 21-22].
Hikmah diturunkan Alquran pada tahap pertama ini kembali kepada hikmah keberadaan Lauhul Mahfudz itu sendiri yang artinya sebagai batu tulis yang terjaga, yang diciptakan Allah untuk merekam dan mendokumentasikan apa yang ada dan apa yang terjadi hingga hari kiamat. Di samping itu, hikmah dari diturunkan Al-Quran pada turun pertama ini sebagai wujud dari keinginan-Nya yang maha bijaksana, kemauan-Nya yang maha pasti, kekuasaan-Nya yang maha besar, dan kekuatan-Nya yang tak tertandingi.
“Dan segala (sesuatu) yang kecil maupun yang besar (semuanya) tertulis.” [QS. Al-Qamar 54: Ayat 53]
Tahap Kedua, ialah diturunkannya dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah atau disebut Rumah langit Dunia. Banyak bukti yang menerangkan tentang hal ini dalam Al-Quran salah satunya pada surah al-Baqarah ayat 185 yang artinya “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang bathil). Karena itu, barang siapa di antara kamu ada di bulan itu,…” (QS. al-Baqarah: 185)
Tahap Ketiga, Dari Baitul Izzah ke Nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur selama masa risalahnya. Allah Berfirman:
وَقُرْاٰ نًا فَرَقْنٰهُ لِتَقْرَاَ هٗ عَلَى النَّا سِ عَلٰى مُكْثٍ وَّنَزَّلْنٰهُ تَنْزِيْلًا
“Dan Al-Qur’an (Kami turunkan) berangsur-angsur agar engkau (Muhammad) membacakannya kepada manusia perlahan-lahan dan Kami menurunkannya secara bertahap.” (QS. Al-Isra’ 17: Ayat 106).
Itulah tiga tahapan diturunkannya kitab suci Al-Qur’an yang secara berangsur-angsur.
Penulis: Olis
Editor: Vera