BerandaSuara MahasiswaopiniDampak Kerja Kelompok bagi Autisme

Dampak Kerja Kelompok bagi Autisme

Seorang autis dapat dipahami sebagai gangguan perilaku yang dialami oleh seseorang, sehingga kesulitan dalam melakukan komunikasi dan interaksi sosial. Keadaan ini membuat dirinya sangat sulit bersosialisasi dengan lingkungannya, akibat dari kelainan perkembangan saraf otak atau disebut gangguan spektrum autisme.

Jika kita lihat sebuah pembelajaran di dalam kelompok, tentunya bisa membuat seseorang yang mengidap autisme mendapat interaksi antar kelompok dengan cara memberikan khusus kepadanya.

Dalam hal ini, ketika kesulitan menghadapi orang banyak terkhusus autisme. Pembelajaran dengan melibatkan mahasiswa maupun dosen menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, bisa menimbulkan interaksi yang stimulus dan respon bagi mahasiswa autis sehingga dapat menimbulkan interaksi mahasiswa autis dengan mahasiswa non-autis.

Metode yang dapat membantu semua mahasiswa menumbuhkan interaksi mahasiswa adalah metode kerja kelompok.Tetapi, sebagian mahasiswa beranggapan dengan adanya metode kerja kelompok ini dapat mempersulit dan mahasiswa menyepelekan tugas. Karena pasti adanya mahasiswa yang hanya mengandalkan teman kelompoknya atau bisa dikatakan teman circlenya.

Hal ini memberikan dampak yang kurang baik bagi mahasiswa yang mengidap autisme, dikarenakan kesulitan berinteraksi dengan orang banyak dan juga tidak bisa mengeluarkan pikiran mereka. Penyebabnya, sebagian mahasiswa menyepelekan tugas yang diberikan dosen.

Keadaan seperti ini membuat mahasiswa non autis kesulitan dalam berinteraksi sosial, pertemanan yang didalamnya terdapat pertemanan pastinya membuat sebagian orang merasa tidak nyaman sekalipun yang bukan memiliki gangguan autisme. Itulah penyebab mahasiswa dapat berkembang dengan mengeluarkan pemikirannya.

Tetapi menurut sebagian mahasiswa,kerja kelompok dapat meningkatkan keterampilan akademi, tugas sosial, maupun memperkuat hubungan pertemanan yang lebih berarti. Walaupun dalam segi fisik mahasiswa autis, sama dengan mahasiswa normal hanya saja yang membedakan proses perkembangan pikiran dan perkembangan perilaku yang dimana menjadi hambatan untuk mahasiswa autis dalam berinteraksi .

Kerja kelompok untuk mahasiswa autisme cenderung lebih tidak peduli dengan keadaan sekitar. Sehingga mengakibatkan motivasi untuk belajarnya menjadi rendah. Jadi cobalah untuk selalu mengajak siapapun itu orangnya, karena kita tidak tahu seperti apa orang tersebut di kehidupannya.

Penulis: Mg_Pitaloka
Editor: Salma

- Advertisment -

BACA JUGA