Serang, lpmsigma.com – Audiensi yang dilakukan oleh Dema dan Sema di Aula Rektorat lantai 3 bersama pihak Rektorat terkait potongan UKT 50% tetap pada ketetapan awal, yaitu untuk mahasiswa semester 9 dan 10.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Rektor 2, Subhan, pada Senin (11/07) dengan alasan untuk memberi apresiasi dan afirmasi kepada mahasiswa semester 9 dan 10 untuk segera menyelesaikan skripsinya dan segera lulus.
“Potongan UKT 50 % bagi mahasiswa semester 9 dan 10 diberlakukan bagi mereka yang sudah tidak memiliki Mata Kuliah lagi dan tinggal skripsi,” katanya.
Dalam audiensi ini Keluarga Besar Mahasiswi (KBM) menyampaikan ketidaksetujuan mereka terhadap keputusan potongan UKT 50 % yang hanya untuk mahasiswa semester 9 dan 10 saja, dengan alasan akan menimbulkan konflik dan kecemburuan sosial.
“Kebijakan ini dapat menimbulkan konflik horizontal di kalangan semester 9, 11 dan 13,” ungkap mereka.
Miftah selaku Ketua Senat Mahasiswa menyampaikan, aspirasi dari mahasiswa kenapa hanya semester 9 dan 10 yang dapat potongan 50% padahal mereka sama-sama sedang mengerjakan skripsi dan tidak memakai fasilitas kampus.
“Jika pertimbangannya hanya karena mahasiswa semester 9 dan 10 tidak menikmati fasilitas kampus, hari ini nyatanya semester 11 dan 13 merasakan hal yang sama, kita hanya sedang menggarap skripsi dan tidak menikmati fasilitas kampus jadi, kenapa semester 11 dan 12 tidak mendapatkan perlakuan yang demikian,” katanya.
Di lain tempat, Wildan Mufti sebagai Wakil Presiden mahasiswa mengatakan peraturan yang ditetapkan oleh rektorat kurang efektif untuk menyelesaikan permasalahan yang ada sekarang ini.
“Kebijakan tersebut dianggap oleh kami tidak relevan, efesien, serta efektif dalam menyelesaikan problematika UKT dari tahun ke tahun,” katanya, saat diwawancarai oleh kru SiGMA, Rabu, (13/07).
Wildan juga menambahkan terkait Presiden mahasiswa yang tidak hadir dalam audiensi tersebut dikarenakan ada kepentingan lain.
“Presiden mahasiswa sedang berhalangan hadir dan dirinya mendelegasikan terkait problematika UKT ini kepada saya,” tutupnya.
Reporter: Taufik
Editor: Alfina