BerandaHealth and LifestyleLima Aspek Penting dalam Minimalisasi Sampah di Hari Peduli Sampah Nasional

Lima Aspek Penting dalam Minimalisasi Sampah di Hari Peduli Sampah Nasional

Persoalan terkait sampah telah menjadi pusat utama di dunia, tak jarang hal sederhana ini nyatanya dapat merenggut jutaan nyawa manusia.

Tepat pada tanggal 21 Februari, dinyatakan sebagai Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), sebagai bentuk dan tujuan agar masyarakat Indonesia dapat lebih peduli terhadap isu permasalahan sampah yang kian melonjak dan tak terselesaikan, yang mana hal ini telah menjadi isu global serta ancaman bagi kita semua.

Mengacu pada data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), berdasarkan hasil penginputan data dari 128 Kabupaten/Kota, Indonesia menghasilkan sampah 17,44 juta ton sepanjang 2023. Adapun jenisnya, mayoritas sampah yang berupa sisa makanan dengan proporsi 44,1% dan sampah plastik 18,9%, adapula mayoritas sampah yang berasal dari rumah tangga dengan proporsi 38,7 %, pasar tradisional 20,3% dan pusat perniagaan 18,1%.

Berbicara tentang permasalahan sampah memang tak pernah terselesaikan, namun terdapat lima aspek penting yang perlu diperhatikan untuk dapat meminimalisir pencemaran sampah di kehidupan kita. Menurut Anih Sri Suryani dalam jurnalnya berjudul “The Significance of Waste Bank in Waste Management Effectiveness” menyebutkan lima aspek tersebut diantaranya:

1. Aspek Kelembagaan

Aspek ini tentunya sangat diperlukan dengan adanya lembaga maka bentuk, pola, strategi perencanaan juga penyelesaian dapat bergerak, terarah, serta aktif dalam sistematikanya. Kelembagaan ini meliputi seperti komunitas, organisasi, ataupun kegiatan sosial.

2. Aspek Pembiayaan

Aspek pembiayaan adalah sumber pendanaan yang dibutuhkan agar sistem memiliki kinerja yang baik, seperti pembelian alat daur ulang sampah ataupun alternatif lainnya.

3. Aspek Pengaturan / Dasar Hukum

Aspek ini meliputi aturan pemerintahan terkait komponen sistem yang menjaga pola atau dinamika agar mencapai sasaran secara efektif, seperti melalui UU ataupun PERDA (Peraturan Daerah) guna mengarahkan masyarakat apa yang boleh dan tidak boleh.

4. Aspek Peranan Masyarakat

Aspek ini paling penting dari keempat aspek lainnya, karena persoalan isu terkait sampah ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah ataupun negara, tetapi kita masyarakat juga harus berperan aktif serta peduli akan hal ini.

Dimulai dari membuang sampah pada tempatnya, memilah sampah anatara organik dan non-organik, serta dapat memahami 3R yakni:
Reduce, yang berarti meminimalisir segala sesuatu yang dapat menimbulkan sampah/polusi misalnya mengurangi penggunaan kantong plastik.
Reuse, ialah menggunakan kembali barang-barang yang masih layak pakai, seperti menggunakan botol bekas menjadi vas bunga atau memodifikasi ban bekas menjadi kursi taman.
Recycle merupakan pengolahan sampah untuk dijadikan produk baru, misalnya mengolah sampah kertas menjadi kertas daur ulang/kertas seni, mengolah sampah organik (sisa makanan seperti sayur, buah) menjadi kompos (pupuk organik)

5. Aspek Teknik Operasional

Teknik operasional meliputi komponen secara teknisi dalam obyek pengelolaan sampah, seperti tata cara operasional pengelolaan sampah untu kegiatan pewadahan – pengumpulan – pengangkutan – pembuangan akhir.

Itulah lima aspek penting yang dapat kita jadikan acuan serta pemahaman agar dapat mengurangi permasalahan sampah, serta cara lebih baik dan bijak untuk mengasihi bumi kita semua.

Penulis: Tiara
Editor: Nazna

- Advertisment -

BACA JUGA