BerandaSuara MahasiswaopiniMaraknya Gaya Hidup Hedonisme di Kalangan Mahasiswa

Maraknya Gaya Hidup Hedonisme di Kalangan Mahasiswa

Hedonisme adalah pandangan hidup seeorang yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup. Bagi mereka yang menganut paham ini bersenang-senang, pesta-pora dan pelesiran merupakan tujuan utama hidup, entah itu menyenangkan bagi orang lain atau tidak. Karena mereka beranggapan hidup cuma sekali sehingga mereka ingin menikmati hidup senikmat nikmatnya. Didalam lingkungan penganut paham ini, hidup dijalani sebebas- bebasnya demi memenuhi hawa nafsu yang tanpa batas. Dari golongan penganut paham ini lah muncul nudisme (gaya hidup telanjang). Pandangan mereka terangkum dalam pandangan epikuris yang menyatakan, “bergembiralah engkau hari ini, puaskanlah nafsumu, karena besok engkau akan mati.”

Banyak faktor yang menyebabkan hedonisme dikalangan masyarakat. Kebanyakan orang yang terpengaruh menjadi hedonis adalah setelah mereka menerima berbagai kepuasan, dan ciri-ciri orang yang hedonisme adalah mengesampingkan atau tidak perduli dengan perasaan orang lain yang penting dirinya senang, Sombong kepada orang lain dan menganggap dirinya baik, dan materialistis.

Bila dilihat dari makna hedonisme pada awal munculnya pandangan ini, maka hedonisme bukanlah suatu hal yang benar-benar buruk, mencari kesenangan dalam hidup bukanlah hal yang salah dikehidupan yang singkat ini, tetapi jangan berlebihan, jangan jadikan sebagai tujuan mutlak, karena seseorang akan berusaha terus memenuhi kesenangan pribadi dan tidak perduli terhadap orang lain.

Gaya hedonisme ini juga marak dikalangan mahasiswa, karena notabennya mereka sedang berada di masa remaja yang sedang mencari tahu siapa dirinya. Dan gaya hedonisme dikalangan mahasiswa bisa dilihat dari banyaknya mereka menghabiskan waktu diluar seperti nonkrong di cafe-cafe, senang membeli barang-barang berharga, mahal, dan berlomba-lomba untuk mengikuti trend gaya hidup terbaru. Hedonisme ini juga sangat mempengaruhi mahasiswa di kampus, yang mana berpengaruh pada kehidupan sosial. Seperti lahirnya korupsi berawal dari hedonisme dikampus yang mengarahkan pada kaum elite.

Pada dasarnya hedon adalah bentuk pilihan bagi setiap orang, namun jangan sampai kita terjerumus dalam gaya hidup hedon yang akan memberatkan diri kita sendiri. Gaya hidup seperti ini akan menimbulkan kesenjangan sosial. Dimana yang kaya bergabung dengan yang kaya dan yang ekonomi menengah akan dijauhi.
Faktor anak berperilaku hedon

Kurangnya pengawasan orang tua dan meluasnya circle pertemanan dengan masyarakat perkotaan, membuat budaya hedon ini mudah diterima mahasiswa yang berasal dari desa. Pola hidup dan tingkah laku mereka akan mudah terjerumus dalam budaya hedonisme, mereka akan lebih sering belanja, atau nongkrong di cafe, konten instagram story, dan tanpa disadari budaya hedonisme ini telah tertanam pada setiap individu.
Banyak dari mereka yang sering menunda tugas dengan alasan lupa, padahal mahasiswa ini malas karna sering aktifitas diluar yang tidak bermanfaat, seharusnya sebagai mahasiswa kita harus bisa membagi waktu dengan baik dan jangan membuang waktu hanya untuk main-main saja.

Untuk menghindari diri dari budaya hedonisme, tentunya mahasiswa harus pandai dalam memilih skala prioritas, mana yang di prioritaskan terlebih dahulu serta jangan mendahulukan sesuatu yang sekiranya kurang penting. Pandai dalam memilih teman merupakan hal utama yang mempengaruhi diri kita. Banyak dari mahasiswa berteman dengan menyudutkan pandangan kepada orang-orang yang fashionable, instagramable, bahkan orang-orang yang sadar merk. Pilihlah teman sesuai kebutuhanmu bukan sesauai keinginanmu. Dijuluki sebagai agen of change, seorang mahasiswa itu harus berpikir kritis yang dapat diandalkan ketika sudah terjun dikehidupan sosial kemasyarakatan.

Belakangan ini mahasiswa telah terkena budaya hedonisme, harusnya mahasiswa belajar menuntut ilmu tapi mereka malah mencari kesenangan dan kenikmatan dengan bergaya mewah dan membangun kebiasan buruk. Dimana mereka mementingkan gaya (fashionable). Hiduplah dengan sederhana, karna kesederhanaan adalah kunci dari kebahagiaan.

Oleh : Dewi Ramayanti

- Advertisment -

BACA JUGA