BerandaSejarahMengenal Benteng Speelwijk

Mengenal Benteng Speelwijk

Mengenal Benteng Speelwijk

Benteng Speelwijk adalah benteng peninggalan Belanda yang terletak di Kampung Pamarican, Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Benteng ini didirikan pada tahun 1677-1678 yang digunakan sebagai pertahanan dari serangan laut.

Dikutip dari Jurnal Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan, menurut sejarawan Mufthi Ali, Benteng Speelwijk ini diarsiteki oleh orang kepercayaan dari Sultan Ageng Tirtayasa yang berketurunan Tionghoa yang kelak digelari dengan nama Pangeran Cakradana (Flo, 2016). Benteng Speelwijk merupakan lambang keruntuhan kekuasaan dan bebasnya Kesultanan Banten. Benteng ini didirikan oleh VOC, saat itu Kesultanan Banten berada dibawah kendali VOC.

Nama Speelwijk diambil untuk menghormati Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang ke-14, yakni Cornelis Janszoon Speelman yang memerintah antara tahun 1681 – 1684. Speelman meminta izin kepada Sultan Qohhar untuk membangun benteng agar mengantisipasi serangan rakyat Banten yang membenci kepada Belanda, terutama orang-orang Banten dan pengikut Sultan Agung Tirtayasa.

Benteng ini menjadi simbol kekuasaan kolonial Belanda yang dibangun pada masa kepemimpinan Sultan Abu Nasr Abdul Kahhar, yang juga dikenal sebagai Sultan Haji. Sultan Haji adalah putra dari Sultan Ageng Tirtayasa yang mudah dibujuk Belanda, sangat berbeda dengan ayahnya yang tegas dalam urusan politik.

Bangunan ini menjadi salah satu
alasan Kesultanan Banten memiliki
pertahanan yang sulit untuk
ditembus oleh para penjajah dari Barat. Bangunan ini dibangun ketika kongsi dagang Belanda mulai masuk ke Nusantara. Belanda memasuki wiliyah Banten ketika terjadinya konflik antara Sultan Ageng Tirtayasa dan Sultan Haji. Hal ini juga menyebabkan Sultan Haji bersekongkol dengan Belanda yang memberikan informasi bahwa bisa memasuki wilayah Banten melalui jalur darat dari arah Batavia, yang pada akhirnya Belanda bisa memasuki wilayah Banten.

Pada masa Sultan Haji yang sudah bekerja sama dengan Belanda mulai meneruskan atau memperbaiki bangunan ini pada tahun 1685-1686 dan mulai memperluaskan wilayahnya. Sultan Haji mempercayakan desainer dari Belanda yang bernama Herman Locasszoon.

Benteng ini dikelilingi parit dengan luas mencapai 10 meter yang memiliki ketebalan 1,5 hingga 2 meter, sedangkan bentuk bangunan menyerupai segi empat, dan di setiap sisinya dibangun ruang intip atau menara pengintai. Ruang intip yang masih tersisa dan dinaiki berada di bagian utara. Dari ruangan ini terlihat lautan dan Banten Lama dari atas. Konon, benteng ini tidak menggunakan tenaga pribumi untuk pembangunannya, namun digantikan dengan masyarakat Cina yang dibayar dengan upah yang sangat rendah.

Perjalanan wisata sejarah memang mengasyikkan bagi beberapa orang yang gemar akan sejarah. Dengan mengunjungi benteng Speelwijk akan mendapatkan tentang sejarah di Indonesia. Saat ini Benteng Speelwijk hanya berupa reruntuhan, namun jika mengunjunginya akan menambah wawasan sejarah bangsa tentang masa kependudukan Belanda di Nusantara.

Penulis: Mg_Ima
Editor: Alfina

 

 

 

 

- Advertisment -

BACA JUGA