Beranda blog Halaman 14

Revolusi Bisnis Berdaya Saing di Era Digital

0

[BULETIN MAGANG EDISI 5]

Salam Pers Mahasiswa!!!

Kru magang LPM SiGMA pada tahun ini kembali menghadirkan Buletin SIKAP, yang menyuguhkan “Revolusi Bisnis Berdaya Saing di Era Digital”

Saat ini teknologi digital mengalami kemajuan perkembangan dan diterima dengan baik oleh para masyarakat. Keberadaan teknologi digital ini dapat memudahkan masyarakat untuk membantu kegiatan harian mereka agar terasa lebih mudah untuk dijalani.

Pemanfaatan teknologi di era digital ini bisa menumbuhkan banyak manfaat untuk keberlangsungan kehidupan. Salah satu contohnya adalah dengan terciptanya perubahan dalam dunia bisnis dan perekonomian. Saat ini masyarakat tengah berlomba-lomba dalam menjalankan peluang bisnisnya secara online.

Kegiatan jual beli secara online ini dapat memudahkan produsen dan konsumen, karena mereka tidak harus pergi ke pasar untuk melakukan transaksi. Bisnis ini juga dapat dilakukan dengan modal yang sedikit karena dalam kegiatannya tidak memerlukan banyak pengeluaran untuk memulainya.

Melalui buletin ini kita ingin menginformasikan bahwa bisnis online adalah salah satu cara yang dapat kita ambil ketika ingin memulai usaha dengan risiko yang kecil. Karena dalam kinerjanya, bisnis ini tidak terlalu memiliki banyak permasalahan yang dihadapi dan dapat dimulai dengan modal yang kecil.

Buletin ini juga menyuguhkan opini, sastra, health and Lifestyle dan lainnya. Yuk baca dan unduh buletinnya sekarang!!!

Unduh buletin disini!

Asal-Usul Natal, Dari Tradisi Kuno hingga Perayaan Modern

0

Natal merupakan salah satu hari raya penting dalam tradisi agama Kristen, yang diperingati setiap tanggal 25 Desember. Perayaan Natal memiliki sejarah panjang dan kompleks, yang melibatkan pengaruh tradisi kuno serta adaptasi budaya yang berlangsung selama berabad-abad.

Asal mula Natal berakar pada kisah kelahiran Yesus Kristus di Betlehem, sebagaimana dicatat dalam Injil Matius dan Lukas. Meski demikian, Alkitab tidak menyebutkan tanggal pasti kelahiran Yesus. Penetapan tanggal 25 Desember sebagai hari raya baru dilakukan oleh Gereja pada abad ke-4.

Dalam jurnal yang berjudul “Natal sebagai Peristiwa Historis: Menelusuri Sejarah Natal 25 Desember” karya William Wahyu Sembiring pada tahun 2024, dijelaskan bahwa tanggal tersebut dipilih untuk menggantikan perayaan pagan seperti Saturnalia dan Sol Invictus yang populer di kalangan masyarakat Romawi. Hal ini menunjukkan upaya Gereja untuk memadukan ajaran Kristen dengan budaya lokal.

Sebelum menjadi perayaan Kristen, tanggal 25 Desember berkaitan erat dengan tradisi Romawi seperti Saturnalia, sebuah festival yang dirayakan pada 17–23 Desember dengan pesta, pemberian hadiah, dan pembalikan norma sosial. Elemen-elemen perayaan ini, seperti bertukar hadiah dan berkumpul dengan keluarga, kemudian diintegrasikan ke dalam tradisi Natal.

Pada Abad Pertengahan, perayaan Natal berkembang menjadi lebih terorganisasi dengan penambahan elemen budaya seperti drama keagamaan dan nyanyian. Tradisi ini meluas ke berbagai wilayah Eropa, meskipun sempat ditentang oleh kelompok Puritan pada abad ke-17.

Kaum Puritan, seperti yang dicatat oleh Mangunwijaya, menolak perayaan Natal karena dianggap bercampur dengan tradisi pagan. Mereka berpendapat bahwa tidak ada dasar alkitabiah untuk merayakan kelahiran Yesus pada 25 Desember, yang mereka anggap sebagai festival animisme dan tradisi penyembah berhala.

Pada abad ke-17, mereka bahkan melarang perayaan Natal di Inggris dan Amerika, menggantinya dengan hari puasa. Meskipun demikian, tradisi Natal tetap bertahan dan berkembang di kalangan Kristen.

Bentuk modern Natal mulai terlihat pada abad ke-19, saat tokoh Santa Claus dipopulerkan melalui sastra dan ilustrasi, serta tradisi pohon Natal dari Jerman mulai menyebar ke Eropa dan Amerika Serikat.

Kemudian dalam jurnal “Studi Historis Tentang Tanggal Kelahiran Yesus Kristus,” oleh Tolop Oloan Marbun tahun 2023, menyebutkan bahwa, pada abad ke-19 ditandai sebagai masa ketika Natal bergeser dari fokus religius menjadi perayaan universal yang menekankan nilai-nilai kasih dan kebersamaan keluarga.

Sejarah Natal mencerminkan perpaduan antara tradisi Kristen dan budaya kuno yang terus berkembang hingga kini. Dari peringatan sederhana kelahiran Yesus hingga menjadi perayaan global, Natal telah melampaui sekat agama dan menjadi simbol universal akan harapan, perdamaian, dan kebersamaan.

Penulis: Frida
Editor: Nazna

Kenaikan PPN 12 Persen: Inflasi Merangkak Naik, Rakyat Terbebani

0

Saat ini tengah menjadi isu yang ramai dibincangkan oleh masyarakat terkait kebijakan pemerintah yang baru mengenai kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen, menjadi 12 persen. Dengan adanya kenaikan ini justru menyebabkan tanggapan masyarakat yang negatif, karena dianggap terlalu memberatkan masyarakat.

Kenaikan PPN ini mengalami peningkatan sebesar satu persen dari yang sebelumnya sebesar 11 persen, menjadi 12 persen, kenaikan ini diperkirakan akan mulai diberlakukan pada Januari 2025 mendatang. Peningkatan tersebut tentu saja memicu banyaknya tanggapan yang muncul dari para masyarakat.

Menurut Kementerian Keuangan Republik Indonesia, pada Undang-undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) ada beberapa barang dan jasa yang dikecualikan dari kenaikan pajak tersebut diantaranya:

1. Barang kebutuhan pokok yang dibutuhkan rakyat seperti jasa pelayanan kesehatan medis, jasa pendidikan, dan jasa pelayanan sosial mendapatkan fasilitas pembebasan PPN.

2. Semua barang dan jasa adalah Barang Kena Pajak (BKP) atau Jasa Kena Pakak (JKP), kecuali:

1. Makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, dll

2. Uang, emas batangan untuk kepentingan devisa negara.

3. Jasa keagamaan.

4. Jasa kesenian dan hiburan.

5. Jasa perhotelan.

6. Jasa yang disediakan oleh pemerintah.

7. Jasa penyediaan tempat parkir.

8. Jasa boga atau katering.

Selain itu, Kementerian Keuangan Republik Indonesia juga mengumumkan mengenai barang-barang mewah apa saja yang diisukan akan dikenakan pada kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN 12%), contohnya:

1. Beras premium.

2. Buah-buahan premium.

3. Daging premium, seperti wagyu dan kobe.

4. Ikan premium, seperti salmon dan tuna premium.

5. Udang dan crustacea premium, seperti king crab.

6. Jasa pendidikan premium, seperti layanan pendidikan mahal dan berstandar internasional.

7. Jasa pelayanan kesehatan medis premium atau VIP.

8. Listrik pelanggan rumah tangga dengan daya 3.500 hingga 6.600 VA.

Banyaknya masyarakat yang mengeluhkan mengenai kebijakan tersebut, kini menimbulkan masalah baru karena kenaikan pajak dinilai tidak sesuai dengan apa yang didapatkan oleh masyarakat apalagi bagi masyarakat yang pendapatannya kecil.

Perekonomian yang tengah dialami Indonesia juga masih belum bisa dikatakan membaik pasca kejadian Covid-19 lalu, dikarenakan kenaikan PPN sebesar 11 persen pada 2022 menyebabkan daya beli masyarakat yang semakin menurun sehingga kenaikan ini juga dapat menjadi salah satu pemicu terjadinya kenaikan inflasi.

Kemudian, adanya kenaikan pada harga barang dan jasa yang diakibatkan oleh kenaikan pajak ini, dapat menyebabkan pertambahan nilai pada nominal angka pengeluaran yang dilakukan oleh masyarakat kelompok miskin dan menengah. Kenaikan ini bisa saja memperburuk keadaan perekonomian yang sudah ada, karena dapat menyebabkan semakin berkurangnya minat daya beli atau konsumsi yang biasa dilakukan masyarakat.

Berkurangnya daya minat dan beli masyarakat, bisa menyebabkan Frugal living yang mungkin saja diciptakan oleh masyarakat sebagai bentuk pertahanan untuk mengurangi jumlah pengeluaran yang dibelanjakan, karena pajak pada nyatanya tidak hanya berlaku untuk barang mewah saja, tetapi banyak barang dan kebutuhan lainnya yang akan mendapatkan dampaknya.

Gaya hidup Frugal Living ini biasanya dilakukan oleh masyarakat untuk melakukan pengelolaan keuangan dengan bijak yang bertujuan untuk mengurangi kebiasaan konsumtif pada masyarakat. Artinya masyarakat kemungkinan saja menerapkan gaya hidup yang hemat untuk mengatasi kenaikan pajak yang dirasa cukup mencekik ini.

Pajak memanglah sesuatu yang harus kita keluarkan dan sudah seharusnya kembali lagi untuk kita. Namun, kembalinya pajak tersebut harus dalam bentuk layanan yang baik dan berkualitas bagi para masyarakat. Contohnya infrastruktur yang baik, layanan kesehatan masyarakat yang maksimal, pendidikan merata, dan transportasi yang nyaman.

Penulis: Nabel
Editor: Dhuyuf

Lestarikan Budaya Banten, PGMI Wadahi Mahasiswa untuk Unjuk Bakat Seni

0

Serang, lpmsigma.com – Program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UIN SMH Banten, mengadakan kegiatan unjuk bakat seni tradisional bagi mahasiswa untuk melestarikan budaya Banten. Kegiatan ini berlangsung di Aula Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) lantai tiga, Selasa (24/12).

Fauzi, selaku Ketua Pelaksana, menjelaskan tujuan diselenggarakannya acara ini sebagai upaya melestarikan kebudayaan yang ada di Banten terutama bagi kalangan generasi muda di era modern.

“Bakat seni ditujukan kepada masyarakat umum bahwa kesenian tradisional itu harus dilestarikan terus menerus, apalagi sudah diguncangkan dengan era modern,” jelasnya.

Ia juga menambahkan, tak hanya memberikan kesempatan untuk unjuk bakat dalam hal kesenian, kegiatan ini juga melatih keterampilan dalam kepanitiaan.

“Disamping melatih keterampilan kesenian bagi peserta, kegiatan ini juga berfungsi untuk melatih keterampilan kepanitiaan, seperti kerja sama dalam tim, proses perencanaan serta pengelolaan acara dan waktu,” tambahnya.

Muspiroh, selaku pengunjung yang hadir, menyampaikan harapannya agar bisa dijadikan motivasi dan inspirasi terutama bagi kalangan anak muda untuk mempertahankan kebudayaan atau kesenian di Banten.

“Acara ini sangat penting untuk diadakan karena bukan hanya memperkenalkan kesenian, tapi juga mendorong anak muda untuk terus menjaga kebudayaan di Banten ini agar tidak punah,” ujarnya.

Reporter: Indah
Editor: Nazna

Membangun Jurnalisme yang Inklusif dan Setara

0

[BULETIN MAGANG EDISI 4]

Salam Pers Mahasiswa!

Kru Magang LPM SiGMA pada tahun ini kembali menghadirkan kembali Buletin SIKAP, yang menyuguhkan “Membangun Jurnalisme yang Inklusif dan Setara”

Di era modern saat ini meskipun sudah memasuki era globalisasi, budaya patriarki tetap melekat di beberapa negara, khususnya di Indonesia. Masih banyak perempuan Indonesia yang tidak mendapatkan hak-hak nya, bahkan sering kali mendapatkan diskriminasi hingga pelecehan verbal maupun non verbal.

Dalam ruang lingkup profesi jurnalis, menjadi seorang jurnalis perempuan, tentu tidak mudah dilakukan. Banyak sekali tantangan yang harus dihadapi ketika berada di lapangan. Pekerjaan jurnalistik memang identik dengan laki-laki daripada perempuan , Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, dari setiap 10 jurnalis, hanya 2-3 di antaranya adalah perempuan, sementara sisanya adalah jurnalis laki-laki akan tetapi hal tersebut tidak membatasi kaum perempuan untuk bisa berkarya serta mendapatkan pengalaman.

Hal ini membuka perspektif baru tentang kesetaraan gender di media, isu- isu jurnalistik, dan upaya bagaimana jurnalis perempuan juga harus memperoleh hak, jaminan dan perlindungan yang sama tanpa adanya diskriminasi kesetaraan gender.

Melalui buletin ini diharapkan mampu membuka Informasi lebih luas terkait isu-isu dan kesetaraan gender jurnalistik yang bisa dijadikan ruang diskusi dan refleksi bagi para jurnalis, aktivis dan pembaca yang ingin memperjuangkan perspektif terutama jurnalistik perempuan di media. Selain itu, melalui buletin ini diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada para pembaca bahwa menjadi jurnalis bukan hanya sekedar menulis, tetapi bisa menjadi cerita untuk langkah mencapai hak dan jaminan jurnalistik yang setara dan tanpa diskriminasi.

Buletin ini juga menyuguhkan opini, sastra, health and lifestyle, dan lainnya. Yuk baca dan unduh buletinnya sekarang!

Unduh buletin disini!

Bahaya Pinjaman Online, Ancaman Keuangan Mahasiswa

0

[BULETIN MAGANG EDISI 3]

Salam Pers Mahasiswa!!!

Kru magang LPM SiGMA tahun ini kembali menghadirkan Buletin SIKAP, yang mengangkat tema menarik: “Bahaya Pinjaman Online, Ancaman Keuangan Mahasiswa.”

Di era digital yang serba instan, pinjaman online sering dianggap solusi cepat untuk kebutuhan mendesak. Namun, banyak mahasiswa yang terjebak dalam jeratan bunga tinggi dan ancaman penagihan yang tidak manusiawi. Fenomena ini semakin memperburuk kondisi keuangan mereka, mengancam masa depan akademik dan finansial.

Melalui buletin ini, kami ingin mengajak mahasiswa untuk lebih bijak mengelola keuangan, memahami risiko pinjaman online, serta mencari solusi yang lebih aman dalam memenuhi kebutuhan finansial.

Buletin ini juga menyuguhkan opini, sastra, health and lifestyle, dan banyak lainnya. Yuk, baca dan unduh buletinnya sekarang! Jangan sampai lengah, lindungi masa depanmu dari bahaya jeratan pinjaman online!

Unduh buletin disini!

UIN Banten Tetapkan 6 Wisudawan Terbaik Universitas

0

Serang, lpmsigma.com – UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, menetapkan enam mahasiswa terbaik dengan predikat pujian pada wisuda sarjana ke-39 dan pascasarjana ke-25, yang bertempat di gedung Convention Center Hall Lantai dua pada Sabtu, (14/12).

Pada wisuda gelombang ke tiga, dari delapan deretan wisudawan terbaik salah satunya adalah mahasiswi jurusan Biologi yaitu Angger Arfi Riskiana, ia di anugerahkan sebagai Maulana Hasanuddin Muda dan menyandang predikat pujian dengan IPK 3,91.

Angger sebagai salah satu wisudawan terbaik menuturkan bahwa merasa sangat senang dan terharu bisa menjadi lulusan terbaik di gelombang tiga ini.

“Perasaan aku sangat senang sekaligus terharu dan bangga karena bisa menjadi wisudawan terbaik, Alhamdulilah ngga nyangka dapet amanah yang sebesar ini” tuturnya.

Ia juga berpesan agar mahasiswa yang mau memulai jejak menjadi mahasiswa terbaik adalah dengan istiqamah dan semangat untuk berproses kedepan.

“Pesan aku untuk terus istiqamah dan semangat jalanin apa yang udah dimulai, walaupun proses itu sedikit itu bagian dari proses”.katanya

Tidak hanya itu, ia juga membagikan sedikit tips, agar bisa menjadi lulusan wisudawan terbaik, tentunya harus terus berusaha dan meminta doa kepada orang tua.

“Tips yang bisa aku kasih yaitu semangat untuk istiqamah dan berusaha, dan jangan lupa minta doa orang tua” tutupnya

Adapun berikut beberapa deretan wisudawan terbaik sarjana dengan predikat pujian ialah:

1. Kaenah, mahasiswa jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini dengan IPK 3,82
2. Sultan Isnansyah Fazri, mahasiswa jurusan Hukum Keluarga Islam dengan IPK 3,86
3. Siti Syafanah, mahasiswi jurusan Akidah dan Filsafat Islam dengan IPK 3,83
4. Rista Eka Hana Poetri, mahasiswi jurusan Bimbingan Konseling Islam dengan IPK 3,82
5. Uum Nurhayati, mahasiswi jurusan Perbankan Syariah dengan IPK (PBS) 3,90
6. Angger Arfi Riskiana, mahasiswi jurusan Biologi dengan 3,91

Adapun wisudawan terbaik program Pascasarjana Doktor yaitu Aan Anshori dari jurusan Manajemen Pendidikan Islam dengan IPK 3,86 dan Magister yaitu Aslihah dari Pendidikan Agama Islam dengan IPK 3,95.

Reporter: Ayunda
Editor: Salma

791 Wisudawan Dikukuhkan, Rektor Harapkan UIN Banten Berkembang Secara Global

0

Serang, lpmsigma.com – Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten menggelar wisuda Sarjana ke 39 dan Pascasarjana ke 25 dengan mengukuhkan sebanyak 791 wisudawan. Jumlah tersebut terdiri dari 40 wisudawan Pascasarjana dan 751 wisudawan Sarjana, yang berlangsung secara khidmat di Convention Center Hall UIN SMH Banten, Sabtu (14/12).

Dalam pidatonya, Rektor UIN SMH Banten Wawan Wahyudin, menyoroti bahwa kampus harus mengambil peran strategis dalam pendidikan global dengan mendorong relevansi kurikulum, inovasi, serta pengembangan pusat-pusat penelitian yang berskala internasional.

“Kita tidak boleh hanya berpikir lintas negara, tetapi harus berkembang menjadi pendidikan yang relevan secara global. Penting bagi UIN SMH Banten untuk memperluas wawasan dan jejaring sosial agar mampu bersaing di dunia internasional,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, ucapan selamat kepada para wisudawan dan harapannya agar ilmu yang telah mereka peroleh selama menempuh studi dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.

“Selamat kepada seluruh wisudawan dan wisudawati. Semoga ilmu yang telah kalian pelajari dapat bermanfaat untuk perjuangan di masyarakat, dan pengalaman yang diperoleh selama ini menjadi bekal untuk masa depan,” ucapnya.

Fahmi, salah satu wisudawan dari Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam, menyampaikan pesan kepada mahasiswa yang masih berjuang menyelesaikan studi

“Perjalanan kita di dunia akademik adalah sebuah maraton, bukan sprint. Tidak ada yang terlambat dalam mencari ilmu. Jangan jadikan lamanya masa studi sebagai penghalang, tetapi manfaatkan waktu untuk mengembangkan potensi diri,” ujar Fahmi.

Selain itu, Fahmi juga menuturkan harapannya untuk UIN SMH Banten agar terus berkembang menjadi pusat pendidikan Islam yang unggul dan inovatif.

“Semoga UIN Banten terus melahirkan generasi intelektual yang tidak hanya berprestasi secara akademik, tetapi juga memiliki karakter kuat sebagai pemimpin masa depan yang berakhlakul karimah,” tutupnya.

Reporter : Lydia
Editor : Salma

Bank Sampah Digital Jadi Solusi Permasalahan Sampah di Serang

0

Serang, lpmsigma.com — Bank Sampah Digital (BSD) hadir sebagai salah satu solusi permasalahan sampah di Kota dan Kabupaten Serang. Dengan adanya 226 unit yang tersebar di berbagai wilayah, BSD optimis mampu mengatasi masalah pengelolaan sampah di daerah tersebut, Jum’at (13/12).

Chief Executive Officer (CEO) Bank Sampah Digital, Desti, menjelaskan saat kunjungan mahasiswa Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) bahwa BSD telah menjangkau banyak wilayah, termasuk Pontang yang memiliki 15 unit, serta Ciruas dan daerah lainnya.

“226 unit yang tersebar di Serang ada yang di pontang 15 unit, ciruas dan lainnya. Sistem kami memungkinkan masyarakat menabung sampah yang nantinya akan diolah. Sampah yang disetorkan dicatat dan hasilnya dapat dikonversi menjadi uang atau paket umroh,” ujar Desti.

Program ini juga mendapat respons positif dari akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten. Khairil Anam, dosen Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam, menuturkan Bank Sampah Digital merupakan inovasi yang patut didukung oleh pemerintah.

“Saya rasa ini langkah bagus, karena daur ulang dilakukan dengan pendekatan digital melalui unit-unit yang tersebar. Program seperti ini seharusnya menjadi dorongan bagi pemerintah,” tuturnya.

Ia juga mengimbau agar kampus menjadi motor penggerak dalam menciptakan inovasi yang dapat mengedukasi masyarakat secara nyata.

“Kampus seharusnya menjadi contoh konkret dengan menghasilkan produk yang mampu memberikan edukasi kepada masyarakat,” pungkasnya.

Reporter: Najib
Editor: Rubbi

Transparansi Terabaikan, Sidang Paripurna SEMA-U Diadakan Secara Mendadak 

0

Serang, lpmsigma.com – Sidang paripurna yang diadakan oleh Senat Mahasiswa Universitas (SEMA-U) pada hari Rabu, 11 Desember 2024 kemarin dianggap secara tiba-tiba, lantaran tanpa adanya transparansi dengan pihak organisasi mahasiswa (ORMAWA) dan melanggar Undang-undang (UU) Keluarga Besar Mahasiswa (KBM).

Didi Kurniawan, selaku Ketua Forum Silaturahmi UKM (FSU), menyampaikan keterkejutan nya terhadap acara Sidang Paripurna yang dilaksanakan oleh SEMA U karena dirasa terlalu mendadak.

“Sebenarnya saya cukup kaget dengan adanya berita tersebut. Awalnya saya berfikir bahwasannya SEMA U akan segera mengadakan Sidang Istimewa, karena Ketua SEMA U yang saat ini sedang menjabat akan melangsungkan wisudanya pada Sabtu, 14 Desember 2024 nanti. Jadi sudah menjadi sebuah keharusan kursi ketua tersebut harus segera diisi oleh yang lain,” ucapnya Kamis (12/12).

Ia juga menambahkan, menurutnya acara tersebut dilaksanakan tanpa adanya transparansi kepada para organisasi mahasiswa, dengan demikian acara ini secara jelas melanggar UU KBM yang ada.

“Sama sekali tidak ada transparansi yang mereka berikan kepada kita, acara ini juga melanggar UU KBM Pasal 7 Point C tentang kewajiban SEMA-U yang seharusnya mengadakan diskusi terlebih dahulu dengan para ORMAWA internal lainnya,” tambahnya.

Hal demikian juga disampaikan oleh Bonsu, selaku Ketua Forum Silaturahmi Organisasi Eksternal (FSOE), menurutnya hal yang dilakukan oleh SEMA U ini dapat menyebabkan stigma yang buruk dari para Organisasi Eksternal dan Internal.

“Hal yang seharusnya dilakukan oleh SEMA-U sebagai lembaga legislatif, seharusnya bisa memberikan transparansi dan informasi yang baik kepada seluruh organisasi eksternal dan internal agar tidak menyebabkan stigma yang buruk dari para mahasiswa kepada birokrasi kampus,” ujarnya.

Selain itu, ia juga menambahkan harapannya agar mekanisme komunikasi antara SEMA U dan para ORMAWA menjadi lebih baik lagi.

“Harapan kedepannya, SEMA-U bisa lebih menginformasikan lagi mengenai hal-hal yang akan dikerjakan agar terciptanya sosialisasi dan komunikasi yang baik,” tutupnya.

Reporter: Nabel
Editor: Nazna