- Serang, redaksigma.com Setelah tiga tahun berjalan, Komunitas Rehabilitasi perdana melakukan Masa Anggota Baru (MABAR) pada tanggal 15-16 Agustus kemarin, dengan tema ‘Lestari Alam Sepanjang Hari’. Kegiatan ini di ikuti oleh 22 peserta dari berbagai daerah, dan berlangsung di dua tempat yaitu di Kecamatan Labuan dan Kecamatan Jiput.
Ketua pelaksana Dede Nasrudin mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memupuk rasa cinta generasi pemuda terhadap lingkungan sekitar. “Ini merupakan kali pertama Komunitas Rehabilitasi mengadakan kegiatan open recruitment keanggotaan secara resmi, dan tujuannya untuk memupuk generasi pemuda akan kecintaannya terhadap lingkungan,” ujarnya.
Diketahui ada dua rangkaian acara pada kegiatan tersebut, yakni pemaparan beberapa materi dan Gerakan Pemungutan Sampah (GPS). Beberapa materi mengenai lingkungan disampaikan pada hari pertama pelaksanaan, sedangkan GPS dilakukan pada hari kedua di Pantai Caringin.
Dede menjelaskan bahwa Gerakan Pemungutan Sampah ini bertujuan untuk mengasah mental peserta, sekaligus memberikan edukasi secara tidak langsung kepada pengunjung dan pedagang yang masih terbiasa membuang sampah sembarangan di Pinggir Pantai.
“Hal ini menimbulkan perhatian lebih dari pedagang dan pengunjung lain. Karena selain adanya Gerakan Pemungutan Sampah, peserta juga diperbolehkan membeli makanan/minuman dengan memakai box makan dan tumbler minuman sendiri, sehingga mengurangi penggunaan plastik yang ditimbulkan dari kemasan para pedagang,” katanya.
Penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih juga turut dilaksanakan pada pagi hari sebelum Gerakan Pemungutan Sampah dilakukan, Minggu (16/08). “Tentunya seluruh rangkaian acara kegiatan dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” tambah Dede.
. - Selanjutnya, Fikri Al Jufri selaku ketua umum menambahkan, kegiatan ini merupakan kegiatan yang terorganisir dengan konsep yang sederhana dan meminimalisir penggunaan plastik pada saat pelaksanaannya. “Sehingga selama kegiatan berlangsung, para peserta dan panitia selalu menggunakan box makan dan botol tumbler pada saat makan dan minum,” tuturnya. [Ifaz/Meylita/SiGMA]
Perdana Kaderisasi, Komunitas Rehabilitasi Pupuk Generasi Pemuda Cinta Lingkungan
Berikut Deretan Lulusan Terbaik Tiap Jurusan di UIN SMH Banten pada Wisuda Daring Tahun 2020
- Serang, redaksigma.com| Untuk pertama kalinya UIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten menggelar wisuda Sarjana dan Pascasarjana ke-28 secara daring dan luring ditengah pandemi Covid-19, Rabu (19/08).
Proses wisuda luring yang dilangsungkan di Aula Rektorat lt. 3 diikuti oleh Rektor UIN SMH Banten, anggota Senat Universitas, Dekan-Dekan Fakultas, Direktur Pascasarjana, dan 23 wisudwan terpilih sebagai lulusan terbaik mewakili tiap jurusan.
Hal itu dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku di antaranya memakai masker, face shield, dan penyediaan hand sanitizer.
Sementara itu, prosesi wisuda daring diikuti oleh 646 peserta dengan menggunakan aplikasi telekonferensi Zoom dan memberikan layanan drive thru pada pembagian atribut wisuda.
Dalam Sambutan Rektor UIN SMH Banten, Fauzul Iman memberikan apresiasi kepada seluruh peserta wisuda yang telah mengikuti prosesi wisuda ditengah pandemi Covod-19.
“Diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan potensi masing-masing dan dapat menjadi insan yang bertakwa, berakhlak mulia, berilmu dan siap mengamalkan ilmunya sesuai dengan bidang kalian serta menjadi insan yang mandiri, inovatif, kreatif serta profesional dalam dunia kerja,” ucap Rektor UIN SMH Banten, Fauzul Iman
Dalam kesempatan tersebut, dibacakan pula daftar lulusan terbaik tiap jurusan di UIN SMH Banten oleh Wakil Rektor I, Ilzamudin.
Berikut daftar nama lulusan terbaik dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di UIN SMH Banten tersebut:
Jurusan Pendidikan Agama Islam
Heriyah dengan IPK 3,77
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
Andi Nur Awaliah denga IPK 3,8
Jurusan Bahasa Inggris
Nuni Tuswijayani dengan IPK 3,72
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Winnie Rosa dengan IPK 3,78
Jurusan Manajemen Pendidikan Islam
Ayu Fitriyani dengan IPK 3,8
Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Fitria dengan IPK 3,78
Jurusan Hukum Keluarga
Rika Elisiyah dengan IPK 3,84
Jurusan Hukum Tata negara
Fufu Dzuratul Fuadah dengan IPK 3,78
Jurusan Hukum Ekonomi Syariah
Dania Surnida dengan IPK 3,91
Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam
Siti Rohayati dengan IPK 3,66
Jurusan Ilmu Alquran dan Tafsir
Nurhilaliah dengan IPK 3,81
Jurusan Bahasa dan Sastra Arab
Hilda Dimyati Asmara dengan IPK 3,62
Jurusan Ilmu Hadits
Salmatul Fajriah dengan IPK 3,86
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
Jahrotul Uyun dengan IPK 3,74
Jurusan Bimbingan Konseling islam
Nazri Tsani Sarassanti dengan IPK 3,88
Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam
Mimi Suhayati dengan IPK 3,87
Jurusan Ekonomi Syariah
Beta Nabilla dengan IPK 3,78
Jurusan Perbankan Syariah
Sefti Nur Cahya Putri dengan IPK 3,74
Jurusan Asuransi Syariah
Rina Laila Lestari dengan IPK 3,73
Pascasarjana Pendidikan Agama Islam
Suwardi dengan IPK 3,74
Pascasarjana Hukum Keluarga Islam
Akhmad Hudri dengan IPK 3,81
Pascasarjana Ekonomi Syariah
Aif Hafifi dengan IPK 3,62
Pascasarjana Manajemen Pendidikan Islam
Imas Tatu Srimulyani dengan IPK 3,63
[Nada/Agan/SiGMA]
Perjuangan Hingga Memahami Perbedaan Prinsip Disajikan Secara Apik Dalam Film SAMAWI
Serang, lpmsigma.com| Ruang Karya (RK) Production bersama Pemuda Katolik Serang berkolaborasi menyelenggarakan bedah film dalam momentum Dirgahayu Republik Indonesia Ke-75 bertempat di Auditorium Gereja Katolik Kristus Raja (GKR) Kota Serang. (17/08/2020)
Sebuah karya film Ruang Karya Production yang bertajuk Sebait Kisah Merawat Toleransi (SAMAWI)yang didalamnya menceritakan tentang pesan-pesan toleransi kerukunan umat beragama.
Rasyid Ridho selaku Sutradara film SAMAWI mengatakan, bahwa film SAMAWI ini berangkat dari kajian mingguan rutinitas Ciujung Institute (CI) yang melihat dan menganalisis soal keberagaman.
“Dengan film ini kita bisa mengedukasi masyarakat dalam bentuk video audio visual bahwa keberagaman adalah representatif nilai-nilai keindonesiaan,” katanya
Dalam pemutaran perdana film SAMAWI ini mendapatkan respon yang positif dari pihak Gereja. Pimpinan Gereja Kristus Raja (GKR) Romo Mardi berharap, bahwa film SAMAWI yang digagas oleh pemuda kreatif ini semoga menjadi motivasi bagi pemuda yang lain untuk selalu berkarya.
“Toleransi adalah wujud keberagaman yang harus terus dibumikan di tanah Banten,” ungkapnya.
Direktur Ciujung Institute (CI) Khifdi Ridho dalam sambutannya mengapresiasi dengan adanya Nonton Bareng (NOBAR) film SAMAWI ini.
“Ini merupakan tugas-tugas ilahiyah yang mesti dikebumiikan ditanah Banten ini,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa, SAMAWI merupakan agama langit yang mengajarkan tentang nilai-nilai kebaikan dan spirit menghargai nilai kemanusiaan.
“Semoga kita dapat memetik hikmah dibalik tayangan perdana Short Movie SAMAWI ini,” tungkas Khifdzi selaku direktur Ciujung Institute (CI) yang juga menjadi pembicara dalam kegiatan bedah film ini. [Uqel/A.D.P/SiGMA]
Tuntut Keadilan, Ratusan Petani Long March Menuju Istana Presiden
Serang, lpmsigma.com| Sebanyak 170 petani yang tergabung dalam Serikat Petani Simalingkar Bersatu (SPSB) dan Serikat Petani Mencirim Bersatu (SPMB) asal Sumatera Utara yakni dari Desa Simalingkar dan Desa Sei Mencirim, Kabupaten Deli Serdang melakukan aksi jalan kaki sejak 26 Juni 2020 menuju Istana Negara di Jakarta, untuk menemui Presiden RI Joko Widodo.
Aksi itu dilakukan sebagai upaya memperjuangkan keadilan atas sengketa tanah eks Hak Guna Usaha (HGU) dengan PTPN II. Saat ini petani asal Sumatera Utara tersebut sudah sampai di Kota Bandar Lampung dan akan melanjutkan perjalanan hari Senin besok.
Kedatangan ratusan petani rencananya akan disambut oleh sejumlah elemen mahasiswa di Banten diantaranya; KBM BEM Untirta, BEM Uniba, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Untirta, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kota Serang, Serikat Mahasiswa Sosialis Demokratik (SWOT) Cabang Serang, Mahasiswa Pinggiran (MAPING) Cabang Serang, Ikatan Mahasiswa Lebak (IMALA) Serang Raya dan Front Aksi Mahasiswa Pandeglang.
“Rencana kita akan sambut teman-teman petani di Pelabuhan Merak lalu bersinggah di Cilegon dan ikut jalan sampai Jakarta,” kata SWOT Cabang Serang, M Halabi lewat rilisnya, Sabtu (01/08).
Sementara itu, Ketua IPNU Kota Serang Samsul Bahri mengungkapkan setelah berjalan dari Cilegon keesokan harinya petani akan melanjutkan perjalanan ke Kota Serang. Rencananya mereka akan singgah di kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Banten yang berlokasi di Jalan Raya Jakarta Kemang, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang.
“Insya Allah kami semua sedang membangun komunikasi untuk sowan dengan Ketua PWNU Banten agar kiranya diperkanankan untuk singgah. Soal waktu semuanya masih tentatif karena mereka jalan kaki,” tutur Samsul.
Namun, lanjut Samsul, di Kota Serang mereka rencananya menggelar aksi dan diskusi berasama elemen mahasiswa. “Nantinya akan ada diskusi dan pernyataan sikap dukungan terhadap petani. Kita juga ingin mendengar langsung dari mereka soal sengketa tanah dengan PTPN II,” lanjutnya.
Ketua FAM Pandeglang, Ucu Fahmi berharap negara hadir dalam penyelesaian konflik tersebut. Keikutsertaan organisasi yang dipimpinnya sebagai bentuk dukungan moril kepada pejalan kaki dan mahasiswa Banten yang nantinya akan mengawal sampai Jakarta.
.
Menurut Ucu aksi jalan kaki yang mereka lakukan hanya untuk menemui Presiden Jokowi agar pimpinan negara memberikan kepastian hukum atas hak mereka yang dirampas.
.
“Ini bukan lagi darurat agraria, tetapi kejahatan agraria yang lebih mematikan dari virus Corona. Negara harus hadir,” ucapnya.
.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada sekitar 857 hektare tanah yang selama ini dikelola dan ditempati oleh masyarakat Simalingkar. Dalam hal ini masyarakat berpedoman pada SK Land Reform 1984. PTPN II lewat Sertifikat HGU Nomor 171/2009 sudah melakukan okupansi dan menguasai lahan yang juga diklaim milik masyarakat.
.
Di Sei Mencirim, terdapat 80 hektare tanah yang diperjuangkan oleh petani. Dimana tanah tersebut atas Sertifikat Hak Milik (SHM) dari 36 petani.
.
Selain itu, bentrokan juga sempat terjadi antara petani dengan pihak PTPN II. Dikabarkan mengakibatkan sejumlah petani mengalami luka dan ada yang sempat ditahan oleh polisi. [Uqel/Agan/SiGMA]
Ini Alasan UIN Banten Lakukan KKN Secara Daring
Serang, lpmsigma.com| Khawatir bertambahnya penyebaran virus corona, UIN Banten memutuskan untuk mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) secara daring bagi mahasiswanya. Tidak seperti KKN pada umumnya di mana mahasiswa turun langsung ke lapangan, namun kali ini mahasiswa menjalankan kegiatan KKN-nya secara daring dari lokasi masing-masing.
“Jadi KKN Daring itu dilakukan secara individu dari tempat masing-masing mahasiswa. Tujuannya tentu ditengah pandemi ini untuk melindungi mahasiswa dan masyarakat dari virus Corona,” ucap Masykur, selaku Kepala Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat, Jumat (24/07).
Masykur mengungkapkan alasan kenapa UIN Banten melakukan KKN secara daring.
Menurutnya, hal itu merupakan pilihan yang paling aman untuk mencegah penyebaran virus dan tetap menjalankan kegiatan KKN dengan mengacu pada Surat Keputusan (SK) Dirjen pendis kementrian Agama (Kemenag) untuk kemaslahatan masyarakat.
“Kita mencoba perubahan dan sadar akan kondisi saat ini, bukan hanya merasa aman lalu bisa mengabaikan tapi demi kemaslahatan juga,” ucapnya.
Selain itu, ia juga mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran TA 2020/2021 pada Masa Pandemi COVID-19 untuk kemajuan di era digital.
“Bagaimana mahasiswa perguruan tinggi berperan aktif di dalam transformasi sosial pengembangan masyarakat, dan bagaimana pengembangan teknologi tepat guna,” ujarnya
Di sisi lain, Masykur menambahkan, dalam pelaksanaan KKN secara daring masih ada daerah-daerah pelosok yang kesulitan akses internet.
“Kami juga meminta kepada Diskominfo Provinsi Banten untuk membuka akses internet di daerah yang masih kesulitan jaringan, supaya mahasiswa lebih mudah melakukan KKN secara daring ini,” pungkasnya [Neng Anis/Agan/SiGMA]
UMKM Keluhkan Dampak Covid-19
Serang, lpmsigma.com Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang paling terdampak pandemi Covid-19. Banyak dari mereka yang mengeluhkan akibat dari Covid-19 ini.
Salah satu pelaku UMKM di kota Serang yakni Ruli seorang penjual buku yang sudah 19 tahun berjualan, dia bercerita bagaimana dampak Covid-19 ini benar-benar merusak perekonomian para pedagang kecil seperti dia, mulai dari sepinya pembeli, hingga pembelanjaan buku berkurang dari jumlah seperti biasanya.
“Selama awal Covid-19 diumumkan oleh pemerintah kita terus buka setiap harinya, karena memang kebutuhan untuk makan tidak bisa saya tolak, walau hasilnya dari Maret hingga April kita gak ada pemasukan sama sekali, semua orang takut untuk beraktivitas di luar kan,” kata Ruli saat ditemui tengah duduk menunggu pembeli datang.
Covid-19 di Indonesia sudah menyebar selama 5 bulan hingga total kasus pasien Covid-19 berjumlah 90.285 orang per tanggal 21 Juli 2020. Di Banten total keseluruhan kasus Covid-19 terkonfirmasi 1.496 orang dan diperkirakan akan terus bertambah.
Ruli seorang penjual buku yang sudah 19 tahun berjualan, saat ditemui ia tengah duduk menunggu pembeli datang(22/07/2020). Ia bercerita bagaimana dampak Covid-19 ini benar-benar merusak perekonomian para pedagang kecil seperti dia, mulai dari sepinya pembeli, hingga sampai pembelanjaan buku berkurang dari jumlah seperti biasanya.
“Selama awal Covid-19 diumumkan oleh pemerintah kita terus buka setiap harinya, karena memang kebutuhan untuk makan tidak bisa saya tolak, walau hasilnya dari Maret hingga April kita gak ada pemasukan sama sekali, semua orang takut untuk beraktivitas di luar kan,” kata Ruli.
Ruli menjelaskan untuk menyiasati dagangan, ia memanfaatkan uang dengan sehemat mungkin, misalnya berbelanja buku yang memang sudah pasti akan di beli oleh calon pembeli. Padahal menurutnya dia juga di sini ikut mencerdaskan bangsa lewat penjualan buku untuk para pelajar SMP, SMA maupun Mahasiswa.
“Yang terpenting kondisi keluarga kita tidak kelaparan, bisa untuk makan sehari-hari. Biasanya di sini kita dapat omzet keuntungan yah sekitar 400-500 ribu, itu pun bersih kita dapatkan, sekarang mah mana sampai segitu, ini juga mulai ada pembeli bulan-bulan sekarang,” ujarnya.
Deputi Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemkop UKM) Eddy Satriya menyampaikan, sebanyak 2.322 koperasi dan 185.184 pelaku usaha UMKM ter dampak pandemik Covid-19. Kebanyakan koperasi yang terkena dampak Covid-19 bergerak pada bidang kebutuhan sehari-hari, sedangkan sektor UMKM yang paling ter dampak yakni makanan dan minuman.
Menurutnya, sektor usaha UMKM merupakan yang paling banyak menyerap tenaga kerja sekitar 97 persen dan kontribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional sekitar 60 persen. [Khud/Mey/SiGMA]
Prodi AFI Tinjau Dampak Covid-19 Melalui Perspektif Budaya, Teologis, dan Filsafat Islam
Serang, lpmsigma.com Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) jurusan Aqidah dan Filsafat Islam (AFI) Fakultas Ushuluddin UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten tahun 2020 diikuti oleh 23 mahasiswa yang ditugaskan sesuai domisilinya
Kepala Jurusan (Kajur) Aqidah dan Filsafat Islam Syafi’i Mansyur mengatakan, dalam pelaksanaannya tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya, dimana tahun sebelumnya mahasiswa jurusan AFI melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di tempat peribadatan, sedangkan ditengah pandemi ini mahasiswa Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam melakukan penelitian dampak yang dialami masyarakat akibat pandemi Covid-19 dalam perspektif Budaya, Teologi, dan Filsafat Islam.
“Jadi pelaksanaan PPL tahun ini berbeda dari tahun kemarin, kalau tahun kemarinkan biasanya mahasiswa AFI itu melakukan PPL di tempat peribadatan, nah kalau sekarang ditugaskan untuk melakukan penelitian dampak Covid-19 dalam perspektif Budaya, Teologi, dan Filsafat Islam,” jelasnya
Ia menambahkan, ditengah pandemi Covid-19 tempat peribadatan masih belum memberikan izinkan untuk dikunjungi dalam rangka Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
“Karena di tempat-tempat keagamaan seperti Gereja, Vihara, dan lain sebagainya itu masih belum mengizinkan akibat pandemi Covid-19. Maka alternatifnya mahasiswa AFI ditugaskannya sesuai domisilinya,” tuturnya [Uqel/Agan/SiGMA]
Tak Puas UKT Dipotong 15 Persen : Mahasiswa Minta Diskon 50 Persen
Serang, lpmsigma.com Kebijakan Rektor UIN Banten yang memberikan pemotong Uang Kuliah Tunggal (UKT) sebesar 15 persen tertuang dalam Surat Edaran No. B-832/Un.17/B.II.2/KU.03.2/06/2020 tentang pengumuman keringanan UKT, menuai kritik dari mahasiswa yang menilai angka pemotongannya terlalu kecil.
Salah satunya mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) Fikri Maswandi yang juga sebagai Kordinator Umum Komunitas Soedirman 30 menyayangkan bahwa surat edaran yang baru diterima oleh mahasiswa pada Senin kemarin dinilai jauh dari tuntutan mahasiswa yang menginginkan UKT gratis atau minimal pemotongan sebesar 50 persen.
“Kita lihat pengajuan pemotongan UKT ini jika kita ringkas lebih dari 5 surat yang harus di lampirkan, terlebih pemotongan UKT tidak secara menyeluruh kepada setiap mahasiswa dan tidak ada jaminan, semua yang mengajukan keringanan UKT akan dapat potongan,” ujarnya.
Fikri menjelaskan, skema keringanan UKT dianggap tidak sesuai dengan yang di janjikan lembaga hanya butuh satu surat keterangan saja tetapi ternyata banyak keterangan lain yang harus di persiapkan.
“Rektor seharusnya menjadi pahlawan kebijakan untuk meringankan beban mahasiswa dan wali mahasiswa,” katanya.
Ia berharap, lembaga jangan hanya mengeluarkan empati yang sifatnya formalitas kepada mahasiswa.
Selain itu, Inayatullah selaku ketua Forum Silaturahmi UKM (FSU) menemukan keganjalan dalam surat yang baru di sebar oleh lembaga, ia menduga bahwa surat keputusan yang sudah ditandatangani oleh Rektor per tanggal 18 Juni dan 22 Juni 2020 sengaja tidak disebar oleh Rektorat untuk menahan gelombang protes mahasiswa.
“Ada dugaan kuat bahwa lembaga menahan surat keputusan, aksi demonstrasi terjadi sudah 2 kali, omong kosong kebijakan yang diambil oleh lembaga adalah hasil audiensi mahasiswa dan lembaga,” katanya.
Dalam hal ini ia merasa mahasiswa tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan, pemotongan UKT 15 persen jauh dari asas keadilan, karena hanya melibatkan satu pihak saja. “kalau kaya gini gak adil dong, mereka tidak melihat kondisi secara real dari keresahan kita,” ujarnya. [KHUD/Agan/SiGMA]
Kebijakan UKT Dinilai Belum Akomodir Usulan Mahasiswa
Serang, lpmsigma.com Surat edaran kebijakan rektor terkait keringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dinilai belum mengakomodir usulan mahasiswa. Fikri Maswandi selaku Koordinator Umum Komunitas Soedirman mengatakan, pemotongan UKT yang hanya senilai 15 persen itu sangat jauh dari tuntutan mahasiswa pasca demonstrasi.
“Lembaga jangan hanya berempati. Kebijakan ini saya rasa dikeluarkan hanya sebagai formalitas kepada mahasiswa. Angka 15 persen itu terlalu kecil. Mahasiswa telah mengajukan potongan UKT sebesar 50 persen pada aksi demonstrasi lalu,” ujar Fikri kepada kru SiGMA, Senin (29/6).
Menurutnya, rektor harus menjadi pahlawan kebijakan untuk meringankan beban mahasiswa serta walinya, dan itu diberlakukan secara menyeluruh.
“Kami melihat bahwa pemotongan UKT ini juga memiliki syarat-syarat yang ribet dan pelik, terlebih hal itu juga tidak dilakukan secara menyeluruh ke setiap mahasiswa,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Forum Silaturahmi UKM (FSU) Inayatullah menemukan keganjalan dalam skema keringanan pembayaran UKT yang baru diedarkan lusa kemarin.
Menurutnya tidak ada upaya transparansi dari lembaga kepada mahasiswa. Sebab kebijakan itu sudah ditandatangani oleh rektor dua hari sebelum mahasiswa melakukan demonstrasi pada Rabu (25/6).
“Ada dugaan kuat bahwa lembaga menahan surat keputusan yang ditandatangani oleh Rektor, aksi demonstrasi terjadi sudah 2 kali, omong kosong jika kebijakan yang diambil oleh lembaga adalah hasil audiensi mahasiswa dan lembaga,” kata Inayatullah.
Menurutnya mahasiswa tidak ambil bagian untuk menentukan nasibnya sendiri. Pemotongan UKT ini hanya disetujui dan disepakati oleh lembaga saja. “Mahasiswa tidak dilibatkan secara langsung dan tidak etis untuk masa depan kampus yang katanya rahmatan lil alamin,” pungkasnya. [Khud/Reski/SiGMA]
UIN Banten Siap Beri Subsidi Kuota dan Pemotongan UKT 15 Persen
Serang, lpmsigma.com | UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten akhirnya membuat keputusan keringanan pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan pemberian gratis kuota selama pandemi COVID-19 bagi mahasiswa aktif untuk semester gasal tahun ajaran 2020/2021.
Pemberian diskon UKT sebesar 15 persen dan sebesar 150 ribu untuk paket kuota bagi mahasiswa.
Kebijakan tersebut adalah hasil audiensi antara pihak rektorat dengan perwakilan dari Aliansi mahasiswa UIN Banten yang kembali melakukan aksi di depan gedung rektorat UIN Banten, Kamis (25/06).
Wakil Rektor II Encep Syarifudin mengatakan untuk mendapat keringanan tersebut, mahasiswa bersangkutan harus mengajukan kepada pihak rektorat terlebih dahulu. “Silahkan mahasiswa bisa mengajukan keringanan UKT,” katanya
Encep Syarifudin juga menjelaskan, bagi mahasiswa yang ingin mengajukan keringanan dapat membawa surat permohonan yang diketahui tingkat RT/RW, serta dilengkapi dokumen terkait.
“Syaratnya ngelampirin surat keterangan lurah/camat/rw/rt bahwa orang tua meninggal, di-phk, atau penghasilan menurun. Sedangkan bagi mahasiswa yang orang tuanya PNS itu tidak bisa mengajukan,” jelasnya
Selain itu, bagi mahasiswa Bidikmisi atau yang mendapatkan beasiswa dan untuk mahasiswa UKT golongan satu tidak dapat mengajukan keringanan UKT.
“Diluar persyaratan itu mahasiswa bisa mengajukan keringanan UKT, sedangkan untuk subsidi kuota semua mahasiswa dapat,” ucap Encep Syarifudin
Ia juga menambahkan, keringanan ini diberikan kepada mereka yang mengajukan, kemudian diverifikasi memenuhi atau lolos prasyarat yang ditentukan. [Sugandi/SiGMA]