BerandaNEWSPernyataan Wahidin Halim Dianggap Menghina dan Melecehkan Gerakan Kaum Buruh

Pernyataan Wahidin Halim Dianggap Menghina dan Melecehkan Gerakan Kaum Buruh

Serang, lpmsigma.com – Serikat Pekerja dan Serikat Buruh yang tergabung dalam Aliansi Buruh Banten Bersatu (AB3) menyayangkan atas pernyataan Wahidin Halim yang beredar di media.

Diketahui, sebelumnya Gubernur Banten, Wahidin Halim, menyuruh pengusaha mencari pekerja baru jika karyawannya tidak mau digaji sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

“Saya bilang ke pengusaha, ya kalian cari tenga kerja baru, masih banyak yang nganggur, yang butuh kerja, yang cukup gaji Rp2,5 juta,” kata WH di pendopo Gubernur Banten, Senin (6/12).

Wahidin Halim dianggap telah dengan sengaja melecehkan dan menghina perjuangan kaum buruh dalam menuntut kenaikan upah yang layak.

“Pernyataan tersebut sebenarnya tidak pantas keluar dari seorang Gubernur yang lahir dari rakyat Banten yang mayoritas adalah buruh pekerja,” kata Adi Mudiawarman, Kamis, (9/12/2021).

Ketua umum FSBN-KASBI, Adi Mudiawarman juga mengatakan, Gubernur Banten harus meminta maaf kepada kaum buruh atas pernyataanya yang dianggap telah melecehkan perjuangan kaum yang menuntut upah layak.

“Selain tuntutan revisi UMK tahun 2022, kami juga meminta WH mencabut statmentnya di media dan meminta maaf di semua platform media sosial ke semua buruh khususnya buruh di banten,” ujarnya

Kenaikan upah yang jauh dari kata layak dianggap akan membuat kaum buruh akan terjerumus dalam situasi dan kondisi yang semakin sulit.

Hal tersebut menurut Adi, juga akan berdampak luas pada pemenuhan kebutuhan hidup yang layak bagi kaum buruh. Apa lagi di tengah kondisi melonjaknya harga kebutuhan pokok, tarif dasar listrik, sewa kontrakan.

Di tempat lain, senada dengan Adi Mudiawarman, Kamil mengatakan selama krisis pandemi buruh merupakan kelompok yang paling terdampak. Banyak buruh yang telah dikorbankan melalui skema pemecatan dan pomotongan gajih. Dirinya menyayangkan jika penetapan upah 2022, buruh masih dikorbankan.

“Kenapa dalam penetapan upah 2022 buruh masih dikorbankan, dan statement Wahidin Halim yang menyuruh memecat buruh kalau menolak digajih itu pandangan yang merendahkan peran dan esensialnya buruh selama krisis ini,” katanya

Reporter: Fajri

- Advertisment -

BACA JUGA