Notice: Fungsi _load_textdomain_just_in_time ditulis secara tidak benar. Pemuatan terjemahan untuk domain td-cloud-library dipicu terlalu dini. Ini biasanya merupakan indikator bahwa ada beberapa kode di plugin atau tema yang dieksekusi terlalu dini. Terjemahan harus dimuat pada tindakan init atau setelahnya. Silakan lihat Debugging di WordPress untuk informasi lebih lanjut. (Pesan ini ditambahkan pada versi 6.7.0.) in /home/u642071575/domains/lpmsigma.com/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Sejarah Dibalik Salat Sunnah Tarawih - LPM SiGMA
BerandaKilas BalikSejarah Dibalik Salat Sunnah Tarawih

Sejarah Dibalik Salat Sunnah Tarawih

Salat tarawih merupakan ibadah salat Sunnah yang dilakukan khusus hanya bulan Ramadhan. Pada awalnya istilah tarawih yaitu Qiyam Ramadhan yakni penghidupan atas malam Ramadhan. Yang artinya, ibadah guna menghidupkan malam-malam Ramadhan.

Munculnya nama tarawih sebagai istilah yang dipakai oleh banyak atau hampir seluruh ulama, untuk menyebut shalat sunnah malam Ramadhan ini terdapat beberapa kemungkinan.

Dari riwayat Imam al-Marwadzi dalam kitabnya Kitab Qiyam Ramadhan, istilah tarawih muncul di masa Umar r.a karena dalam riwayatnya, Ubai bin Ka’ab diperintah oleh Umar r.a. untuk menjadi imam Qiyam Ramadhan dengan bacaan 5 sampai 6 ayat di setiap rakaat.

Variasi jumlah rakaat dalam salat tarawih pun beragam, ada yang menyebutkan 8 rakaat bahkan tidak sedikitpun mengatakan 20 rakaat. Bahkan Nabi Muhammad SAW pun mengerjakan salat tarawih dengan jumlah rakaat yang bervariasi.

Shalat tarawih pertama kali dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SAW, pada tahun kedua hijriah. Beliau mengerjakannya pada tanggal 23 Ramadhan di masjid, dan beberapa sahabat mengikuti untuk melaksanakan salat tarawih. Kemudian, beliau mengulanginya pada tanggal 25 dan 27 Ramadhan sehingga jumlah sahabat yang ikut semakin banyak.

Namun, pada tanggal 29 Ramadhan, Nabi Muhammad SAW tidak keluar ke masjid untuk shalat tarawih, meskipun para sahabat sudah menantinya. Beliau sengaja tidak melakukannya karena khawatir shalat tarawih akan diwajibkan atas umatnya dan mereka akan merasa berat untuk melaksanakannya. Beliau menjelaskan hal ini kepada para sahabat setelah shalat subuh.

Dari situlah kemudian shalat tarawih yang kita kenal sebagai shalat Sunnah khusus, pada malam-malam Ramadhan dan menjadi kebiasaan yang kita lakukan di setiap bulan Ramadhan.

Penulis: Ima
Editor: Nazna

- Advertisment -

BACA JUGA