BerandaSuara MahasiswaopiniUngkapan Jadul: Belum Lima Menit

Ungkapan Jadul: Belum Lima Menit

Kita sering dengar bisikan seseorang yang berada di sekitar ketika melihat makanan yang sedang dilahap jatuh ke tanah, “ambil aja, belum lima menit.” Ungkapan tersebut menjadi budaya sudah sejak lama ketika kita masih beranjak di sekolah dasar.

Lantas, siapa sebenarnya yang mengawali ungkapan tersebut, sehingga menjadi kepercayaan yang jadul tanpa adanya riset jelas mengenai kebenarannya. Nyatanya, memang belum diketahui sejak kapan kepercayaan itu lahir di kalangan masyarakat Indonesia.

Setelah mencari tahu mengenai siapa orang pertama yang mengumumkan bahwa bakteri butuh lima menit untuk mengontaminasi makanan hasilnya ialah tidak ada sejarah yang jelas.

Hal tersebut memang sudah kita ketahui sejak masih sekolah dasar. Anak SD memang sangat senang sekali dengan jajanan di sepanjang sekolahnya. Bahkan, jajanan anak SD masih menjadi favorit anak dewasa.

Akan tetapi, bukan jajanan SD yang akan kita bahas. Karena yang kita tahu kepercayaan ini masuk ketika kita di Sekolah Dasar. Anak-anak SD pada saat itu memang sangat suka jajan, kemudian ketika makanan jatuh, anak SD tersebut akan mengambilnya.

Hal tersebut dilakukan karena kepercayaan itulah yang anak SD itu yakini. Selain itu, memang banyak yang melakukan hal itu (mengambil makanan yang jatuh) karena dirasa mubazir ketika makanannya masih banyak.

Terlebih, anak SD pada saat penulis bersekolah hanya diberi uang sedikit. Ketika makanan jatuh, dirasa sangat mubazir dan tidak bisa membelinya lagi.

Namun, jika kita perhatikan kepercayaan seperti ini banyak dan memang memiliki artinya tersendiri. Sebuah contoh ketika sedang makan sepiring nasi, kita diharuskan untuk menghabiskan nasi tersebut hingga habis. Kalo tidak, mamah akan bilang “nasinya belum habis, nanti nangis itu nasinya.”

Hal tersebut, mungkin muncul dikarenakan pola pendidikan orang tua yang mengungkapkan kata-kata yang terdengar aneh. Jika dipikir, nasi tidak akan bisa mengeluarkan air mata. Akan tetapi, orang tua ingin anaknya tahu bahwa tidak semua orang mampu untuk membeli nasi, maka dari itu harus dihabiskan.

Hebatnya orang tua di negara kita dalam menyampaikan hal apapun kepada anaknya mengandung filosofis dibaliknya.

Kembali lagi ke topik yang pertama. Faktanya makanan yang sudah jatuh itu sudah pasti terkontaminasi dengan bakteri dan kuman. Bahkan, menurut penelitian jika tempat tersebut penuh dengan lalat maka akan menyebabkan penyakit yang serius jika kita memakannya.

Maka dari itu, dalam memegang kepercayaan kita harus melihat informasi yang jelas mengenai kebenarannya terutama dalam masalah ini berkaitan dengan kesehatan.

Penulis: Fajri

- Advertisment -

BACA JUGA