Beranda blog Halaman 25

Mengenang Kisah Tragis Densus 88 dalam Film Sayap-Sayap Patah

0

Sayap-sayap patah merupakan sebuah film yang diangkat dari kisah nyata. Film ini disutradarai oleh Rudy Soedjarwo, menceritakan tentang kerusuhan yang terjadi di Lapas Markas Komando Korps Brigade Mobil (Mako Brimob) Kelapa Dua, Cimanggis, Depok, Jawa Barat pada tanggal 8-10 Mei 2018.

Judul film ini diambil dari istilah yang pertama kali populer digunakan dalam novel karya penyair Kahlil Gibran yaitu Sayap-Sayap Patah. Film tersebut menggambarkan tentang luka bahwa tanah air pernah berduka atas peristiwa tersebut dan mampu membuat siapapun rapuh juga bersedih ketika mengingat dan melihat peristiwa yang terjadi kala itu.

Film ini diawali dengan mengisahkan sepasang kekasih suami istri yang diperankan oleh Nicholas Saputra sebagai Adji dan Ariel Tatum sebagai Nani yang hidup bahagia dan sedang menanti kelahiran sang anak. Namun, Adji sang suami sebagai personel kepolisian Detasemen Khusus 88 (Densus 88) mengharuskan nya untuk tetap menjalankan tugas disaat masa kehamilan sang istri.

Puncak utama film ini menceritakan kerusuhan yang terjadi pada malam hari tanggal 8 Mei 2018, ketika para terorisme menyerbu Mako Brimob dan beradu mulut dengan para petugas dikarenakan sebuah kiriman makanan dari seorang keluarga tahanan. Yang mana seharusnya menurut prosedur, kiriman apapun yang diberikan sebelum sampai kepada penerima wajib diperiksa terlebih dahulu oleh petugas.

Saat itu, suasana adu mulut semakin mencekam, bertambah ketika 155 narapidana kasus terorisme membobol penjara dan menyandera beberapa anggota polisi salah satunya Adji selama 36 jam. Lima polisi yang disandera mengalami penyiksaan yang menyebabkan luka sekujur tubuh. Kejadian itupun merenggut lima nyawa anggota polisi begitupun Adji menjadi salah satu korbannya.

Namun, menurut kisah nyatanya lima anggota polisi densus 88 yang tewas yaitu Bribda Syukron Fadli, Ipda Yudi Rospuji, Briptu Fandy Bripka Denny, dan Bripda Wahyu Catur Pamungkas.

Peristiwa itu tentu menjadi suatu pukulan bagi pihak kepolisian juga keluarganya, kesedihan melanda seluruh negeri dan tak pernah terlupakan kala itu. Dengan demikian, film ini bukan hanya menyuguhkan sebuah hiburan, tetapi memberikan kita banyak pembelajaran khususnya untuk anak muda guna meningkatkan patriotisme dan deradikalisasi juga tentang bahaya nya terorisme dan mengajarkan kepada kita agar tidak terpedaya dengan terorisme. Kisah ini dapat menjadikan kita agar lebih berhati-hati lagi dalam segala hal, dan menjaga diri dari perbuatan yang tidak baik.

Penulis: Mg_Bella
Editor: Tiara

Sambut HUT RI ke-79, PEMKOT Serang Gelar Pawai Obor

0

Serang, lpmsigma.com – Dalam rangka menyambut HUT RI yang ke-79, Pemerintah Kota Serang menggelar pawai obor bersama masyarakat Serang. Acara ini juga diwarnai oleh penampilan memukau dari marching band Gita Surosowan Banten, barisan pasukan militer, hingga siswa-siswi dari berbagai sekolah di Kota Serang yang turut serta membawa obor. Acara ini dimulai pukul 19.00 WIB, di Alun-alun Kota Serang pada Jum’at (16/8).

Putri, salah satu warga Kota Serang, mengatakan bahwa ia merasa senang saat melihat pawai obor yang sedang berlangsung, dikarenakan banyaknya orang yang datang menjadikan suasana lebih meriah.

“Saya selalu senang setiap kali melihat pawai obor, ditambah banyak orang yang melihat terasa lebih meriah,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Widya Sri Retno, salah satu anggota marching band Gita Surosowan Banten, mengungkapkan bahwasanya ia merasa bangga, karena sudah mengikuti acara ini ke sembilan kalinya sejak 2013 lalu, meskipun sempat vakum saat pandemi.

“Senang sekali bisa kembali memeriahkan pawai obor ini, karena saya sudah ikut acara ini sembilan kali sejak 2013, meski sempat vakum pandemi,” ujarnya.

Ia juga berharap agar kegiatan seperti ini, bisa menumbuhkan rasa nasionalisme, dikarenakan kita semuanya mengetahui bahwa kemerdekaan itu sulit diraih, hingga banyak pertumpahan darah dari pahlawan bangsa.

“Harapannya, semoga dari hal-hal kecil seperti ini bisa menumbuhkan rasa nasionalisme, karena kita tahu bahwa kemerdekaan itu sulit diraih, banyak darah pahlawan yang tumpah untuk itu,” tutupnya.

Reporter: Mg_Riva
Editor: Dhuyuf

Pemaksaan dan Pelarangan Mengenakan Jilbab Adalah Pelanggaran HAM

0

Akhir-akhir ini, adanya isu pelarangan mengenakan jilbab bagi anggota Paskibraka oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), menjadi topik perbincangan yang hangat. Dalam konteks negara demokrasi, kebebasan berekspresi adalah salah satu hak asasi manusia(HAM) yang paling fundamental dan menjadi pilar utama sistem demokrasi. Tindakan melarang atau memaksa seseorang terkait pilihan berbusana, khususnya jilbab, dapat dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap HAM.

Alexis de Tocqueville, dalam bukunya “Democracy in America,” menekankan bahwa kebebasan berekspresi adalah komponen esensial dari demokrasi yang sehat. Kebebasan ini harus menjadi hak setiap individu dalam bernegara, termasuk dalam hal pilihan berbusana yang mencerminkan keyakinan pribadi.

Sejak tahun 2002, anggota Paskibraka tidak lagi diwajibkan untuk tidak memakai hijab. Tahun tersebut menjadi momen bersejarah ketika Amelia Ivonila Ilahude, perwakilan dari Aceh, yang menjadi pelopor Paskibraka di Istana Negara yang mengenakan hijab. Sejak saat itu, penggunaan hijab oleh anggota Paskibraka menjadi hal yang diperbolehkan.

Sila kedua Pancasila, “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,” memiliki kaitan erat dengan HAM. Sila ini menekankan pentingnya memperlakukan setiap individu dengan adil, menghormati martabat manusia dan memastikan bahwa setiap orang diperlakukan secara manusiawi tanpa diskriminasi. Prinsip ini menggarisbawahi penghargaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan, yang merupakan inti dari prinsip-prinsip HAM.

Pancasila juga menjamin kebebasan hak pribadi setiap individu. Setiap tindakan pemaksaan dapat dikenai Pasal 335 KUHP, yang mengatur tentang “perbuatan tidak menyenangkan” atau “pemaksaan” yang dilakukan seseorang terhadap orang lain. Apabila seseorang dengan sengaja memaksa orang lain untuk melakukan, tidak melakukan, atau membiarkan sesuatu yang bertentangan dengan kehendaknya, dapat dikenai hukuman pidana.

Langkah-Langkah jika menjadi korban pemaksaan adalah dengan mengumpulkan bukti-bukti relevan, seperti saksi, rekaman atau dokumen yang menunjukkan adanya pemaksaan. Bukti ini akan memperkuat laporan Anda dan membantu pihak berwenang dalam melakukan investigasi. Jika pemaksaan disertai dengan ancaman atau kekerasan, segera catat detail kejadian tersebut.

Setelah bukti terkumpul, laporkan kasus tersebut ke kepolisian. Laporan dapat dilakukan dengan datang langsung ke kantor polisi terdekat atau melalui layanan pengaduan online jika tersedia. Saat melapor, pastikan untuk memberikan keterangan yang jelas dan kronologis kejadian, serta menyerahkan bukti yang telah dikumpulkan. Penting juga untuk mencatat nomor laporan yang diberikan oleh polisi sebagai referensi untuk tindak lanjut.

Setelah laporan diterima, pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Sebagai pelapor atau korban, Anda memiliki hak untuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan kasus. Jika diperlukan, Anda juga bisa meminta perlindungan hukum atau pendampingan dari lembaga bantuan hukum atau organisasi yang bergerak di bidang HAM.

Penulis: Najib
Editor: Dhuyuf

Tunas Kelapa Sebagai Simbol Filosofis Pramuka

0

Hari Pramuka selalu menjadi momen istimewa bagi seluruh anggota Pramuka di Indonesia. Dalam suasana penuh semangat dan kebersamaan ini, kita tidak hanya mengenang perjuangan para pendahulu yang telah membentuk Gerakan Pramuka, tetapi juga merenungkan makna dan simbol-simbol yang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas kita, salah satunya adalah Tunas Kelapa.

Tunas Kelapa yang dikenal sebagai lambang Pramuka, bukan sekadar gambar sederhana. Simbol ini memiliki makna mendalam dan berasal dari filosofi yang kuat. Namun, bagaimana sebenarnya asal usul Tunas Kelapa menjadi simbol Pramuka?

Sejarah penggunaan Tunas Kelapa sebagai simbol Pramuka dimulai pada tahun 1961. Saat itu, Presiden Soekarno melantik Gerakan Pramuka sebagai organisasi resmi kepanduan di Indonesia. Sejak awal, Gerakan Pramuka membutuhkan simbol yang bisa mewakili nilai-nilai kepramukaan dan mencerminkan karakter bangsa Indonesia. Pilihan jatuh pada Tunas Kelapa, yang kemudian diresmikan sebagai lambang resmi Pramuka pada tanggal 14 Agustus 1961, bertepatan dengan Hari Pramuka. Lambang ini dirancang oleh Soenardjo Atmodipurwo, dan telah menjadi identitas resmi dari organisasi Pramuka di Indonesia.

Mengapa Tunas Kelapa? Ternyata, pohon kelapa memiliki banyak keistimewaan yang relevan dengan tujuan Gerakan Pramuka. Tunas kelapa, yang menggambarkan calon pohon kelapa, melambangkan generasi muda yang terus bertumbuh, siap menghadapi tantangan, dan memberikan manfaat bagi sekitarnya.

Pohon kelapa dikenal sebagai pohon yang serba guna, mulai dari akar, batang, daun, hingga buahnya, semuanya bermanfaat bagi kehidupan manusia. Ini menggambarkan semangat Pramuka yang siap berkontribusi dalam berbagai aspek kehidupan, dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki.

Selain itu, pohon kelapa dapat tumbuh di berbagai kondisi tanah dan cuaca, menunjukkan ketangguhan, fleksibilitas, dan adaptabilitas. Nilai-nilai ini juga sejalan dengan semangat kepramukaan yang menekankan keberanian, keuletan, dan kemampuan beradaptasi dalam berbagai situasi.

Tunas Kelapa sebagai simbol juga memiliki makna bahwa setiap anggota Pramuka diharapkan menjadi generasi penerus yang kuat, penuh semangat, dan selalu siap sedia untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara. Lambang ini mengingatkan kita bahwa Pramuka bukan hanya tentang kegiatan di alam terbuka, tetapi juga tentang pembentukan karakter yang kuat, mandiri, dan bermanfaat bagi orang lain.

Dalam peringatan Hari Pramuka kali ini, mari kita renungkan kembali makna Tunas Kelapa sebagai simbol Pramuka. Semoga kita semua, sebagai bagian dari Gerakan Pramuka, dapat terus tumbuh dan berkembang, seperti tunas kelapa yang menjelma menjadi pohon yang kokoh dan bermanfaat bagi banyak orang. Selamat Hari Pramuka!

Penulis: Naila
Editor: Nazna

Pentingnya Literasi, KKN 81 UIN Banten Mendirikan Taman Baca Masyarakat

0

Serang, lpmsigma.com – Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 81 UIN SMH Banten Desa Cipadang Kecamatan Cileles, Mendirikan Taman Baca Masyarakat (TBM) yang terletak di aula Masjid Al Ikhlas, Taman Baca Masyarakat ini, diresmikan langsung oleh Kepala Desa Cipadang pada, Selasa (13/09).

Adam Musolih, Kepala Desa Cipadang menyampaikan, Taman Baca Masyarakat ini akan menjadi faktor penunjang bagi para siswa sekolah karena ada beberapa sekolah yang tidak memiliki perpustakaan.

“Alhamdulillah dengan adanya Taman Baca Masyarakat ini tentunya akan menjadi faktor pendukung bagi para siswa dan guru, karena ada beberapa sekolah di Desa Cipadang ini yang belum memiliki perpustakaan, dan semoga dengan adanya ini bisa bermanfaat,” sambutnya.

Koordinator Desa KKN 81 UIN Banten, Anan Subandi Menyampaikan pentingnya literasi bagi masyarakat terkhusus kepada kalangan muda seiring dengan perkembangan zaman.

“Di era sekarang, edukasi literasi kepada masyarakat khususnya kalangan muda tentu menjadi isu yang sangat penting, oleh karenanya kami dari KKN 81 mendirikan Taman Baca Masyarakat, diperuntukkan kepada seluruh masyarakat desa Cipadang,” sambutnya.

Di tempat yang sama, Deni Firmansyah selaku tokoh masyarakat Desa Cipadang menyambut baik dengan adanya Taman Baca Masyarakat ini, selain bermanfaat bagi masyarakat, TBM ini juga akan menjadi wadah bagi anak anak sekolah untuk menanamkan literasi.

“Saya berterima kasih kepada adik adik mahasiswa yang telah mendirikan Taman Baca Masyarakat ini, semoga kegiatan ini terus berlanjut dan diisi oleh kegiatan yang positif bagi masyarakat khususnya anak anak sekolah untuk menanamkan literasi sejak dini,” tutupnya.

Reporter: Aldi

JOB FAIR UIN SMH Banten Sukses Gandeng 2.373 peserta

0

Serang, lpmsigma.com – Dalam rangka menjalin hubungan antara dunia usaha dan industri dengan alumni serta umum, Career Development Center (Pusat Pengembangan Karir) UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten mengadakan acara JOB FAIR yang di sponsori oleh 28 mitra dan peserta berjumlah 2.373, bertempat di Aula Convention Hall Lantai dua pada Senin (12/08)

Ashari, selaku Kepala Unit Perkembangan dan Ketrampilan Karir UIN SMH Banten, menuturkan bahwa acara JOB FAIR merupakan sebuah bentuk eksistensi UIN SMH Banten sebagai lembaga pendidikan tinggi untuk hadir ditengah masyarakat.

“Acara ini diperuntukkan tidak hanya untuk alumni atau para pekerja terdidik, tetapi hadir untuk masyarakat sebagai penghubung antara dunia usaha dan industri dengan alumni UIN dalam penerapan tenaga kerja,” tuturnya.

Ia juga menyampaikan harapannya, agar setelah diselenggarakan kegiatan ini memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas.

“Diharapkan eksistensi UIN SMH BANTEN atas dasar kepekaan sosial untuk penurunan angka pengangguran melalui kegiatan ini bisa membantu masyarakat, karena momen ini Pascawisuda S1 dan Pascawisuda SMA atau SMK,” ucapnya.

Selain itu, Annisa, alumni UIN SMH Banten jurusan Hukum keluarga Islam (HKI), mengatakan harapannya kepada seluruh pendaftar semoga diterima di perusahaan yg diinginkan, juga makin banyak perusahaan yang ikut serta dalam acara JOB FAIR.

“Harapannya semoga yang ikut serta dalam acara tersebut diterima di perusahaan yang diinginkan, dan semakin banyak perusahaan yang ikut serta di acara JOB FAIR ini dan acara ini diselenggarakan setiap tahun,” ujarnya.

Penulis: Mg_Andika
Editor: Nazna

UIN SMH Banten Bekali Mahasiswa Hadapi Dunia Kerja

0

Serang, lpmsigma.com – UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten pertama kali menggelar acara seminar Aksesibilitas Permagangan BUMN, guna membuka peluang bagi mahasiswa semester lima dan alumni untuk mencoba melatih kemampuan yang bisa dikembangkan saat mengikuti magang, Senin (12/09).

Salamah Agung, selaku senior Advisor of COC PTKIN se-Indonesia, menyampaikan tujuan diadakannya seminar ini agar mahasiswa mengetahui pentingnya pengalaman dan skill dalam memasuki dunia pekerjaan.

“Tujuan dari seminar ini memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan skill, dan pengalaman yang mereka punya serta mengimplementasikan magang dan volunteer,” ujarnya.

Kemudian ia juga menjelaskan, hanya 6,32% alumni yang mendapatkan pekerjaan. Dalam hal ini, mahasiswa dapat melihat lebih luas terhadap apa saja yang perlu dipersiapkan dalam dunia pekerjaan dan mengenali kemampuan yang dimiliki.

“Berjumlah 6,32 persen, alumni yang mendapatkan pekerjaan sehingga mahasiswa perlu mempersiapkan segala kebutuhan pekerjaan. Hal ini menjadi solusi untuk mendapatkan relasi dan kemampuan untuk mengenali kemampuan yang telah dimilikinya,” tambahnya.

Di tempat yang sama, Dila Fadilah salah satu peserta seminar menyampaikan harapannnya, agar menyelenggarakan seminar BUMN ini kembali, karena masih banyak dari mahasiswa yang tidak hadir dikarenakan dalam situasi liburan.

“Harapanya agar kampus UIN SMH Banten, mengadakan kembali seminar BUMN ini karena banyak mahasiswa yang tidak berkesempatan hadir dikarenakan sedang libur semester,” ucapnya.

Reporter: Mg_Pramita
Editor: Dhuyuf

Piala Rektor: UIN SMH Banten Jadi Rumah Bagi Atlet Berbakat

0

Serang, lpmsigma – Penutupan Piala Rektor yang di gelar oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Federasi Olahraga Mahasiswa (FORMASI), dihadiri langsung oleh Wakil Rektor III, Hidayatullah. Acara ini ditutup dengan pengumuman kejuaraan pada perlombaan futsal tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), yang diselenggarakan langsung di GOR Gelanggang Remaja pada Minggu (11/08).

Hidayatullah, selaku Wakil Rektor III, menyampaikan dalam sambutannya bahwa pihak UIN akan terus berusaha komitmen untuk mengembangkan minat bakat mahasiswa di bidang olahraga.

“Kami berusaha komitmen untuk mengembangkan minat bakat mahasiswa khususnya di bidang olahraga, kalian semua hebat bagi yang belum berhasil tidak mesti patah semangat serta banyak hal yang harus terus dikembangkan,” ucapnya.

Ditempat yang sama, Wahyu Tirta, sebagai Ketua Pelaksana Piala Rektor UIN SMH Banten, menyampaikan bahwa dalam perlombaan ini mencakup tingkat SLTA dan Universitas se-provinsi Banten dengan diikuti oleh jumlah peserta yang cukup banyak.

“Cakupan turnamen untuk tingkat SLTA itu se provinsi Banten dan universitas se provinsi Banten, untuk tingkat SLTA berjumlah 41 peserta dan tingkat Universitas hanya 17,” tuturnya.

Ia melanjutkan, dalam kejuaraan ini cakupannya ada dua, di tingkat SLTA dan Universitas.

“Untuk kejuaraan kita ada dua cakupan, untuk tingkat SLTA di juara satu ada SMAN 4 Kota serang, juara kedua SMAN 8 Kota Serang A, dan juara tiga SMAN 1 Waringin kurung, lalu di harapan satu ada SMAN 8 Kota Serang B, untuk di Universitas juara satu ada stkip situs Banten, kedua UIN SMH Banten, dan yang ketiga universitas setia Budi,” lanjutnya.

Ditempat yang sama, Didi Kurniawan, Ketua Umum UKM Formasi, menyampaikan dalam sambutannya bahwa dalam ajang Piala Rektor ini UIN SMH Banten siap menampung para atlet untuk bisa meneruskan prestasi prestasi anak bangsa.

“Saya selaku ketua Formasi, yang bertanggungjawab dalam bidang keolahragaan di UIN SMH Banten, target kita anak SMA yang di mana UIN SMH Banten siap menampung para atlet dan siap meneruskan prestasi-prestasi anak bangsa,” tutupnya.

Reporter: Pasha
Editor: Nazna

985 Wisudawan UIN SMH Banten Dikukuhkan

0

Serang, lpmsigma.com – Dalam rangka wisuda Sarjana ke-38 dan Pascasarjana ke-24, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten mengukuhkan wisudawan sebanyak 985 mahasiswa, dengan jumlah sarjana 927 orang dan pascasarjana 58 orang pada Sabtu, (10/8).

Rektor UIN SMH Banten, Wawan Wahyudin, menyampaikan kepada wisudawan bahwasannya kita sebagai insan tidak boleh menyepelekan pendidikan, karena itu adalah alat terbaik untuk meningkatkan moralitas, mobilitas sosial serta ekonomi.

“Pendidikan adalah alat terbaik untuk meningkatkan moralitas mobilitas sosial , ekonomi dan pembangunan berkelanjutan” ujarnya.

Ia juga menuturkan harapan kepada seluruh wisudawan agar dapat terus memperkaya ilmu mengasah pengalaman dalam berbagai medan kehidupan, juga dapat memanfaatkan ilmu yang diemban selama kuliah sebagai bekal di tengah masyarakat sosial secara profesional.

“Semoga wisudawan semakin memperbanyak ilmu dan mengasah pengalaman dalam berbagai hal kehidupan, agar dapat memanfaatkan ilmu yang dipelajari selama di UIN SMH Banten untuk nantinya menjadi bekal hidup bersosial secara profesional dalam bermasyarakat,” tuturnya.

Selain itu, wisudawan dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Ahmad Wildan mengatakan harapannya untuk seluruh mahasiswa UIN SMH Banten agar tetap berjuang melawan rasa malas, terus berproses dan belajar.

“Untuk seluruh mahasiswa UIN SMH Banten yang hari ini masih berproses, masih terus menimba ilmu di kampus terbaik kita ini teruslah berjuang dan belajar jadikan setiap sudut di kampus kita ini menjadi tempat belajar dan jadikanlah teman kita bagian dari guru kita sehingga kita dapat memetik pelajaran” tutupnya.

Reporter: Razita
Editor: Nazna

UIN SMH Banten Tetapkan 7 Wisudawan Terbaik Universitas

0

Serang, lpmsigma.com – UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, menetapkan tujuh mahasiswa terbaik dengan predikat pujian pada wisuda sarjana ke-38 dan pascasarjana ke-24, yang bertempat di gedung Convention Center Hall Lantai dua pada Sabtu, (10/08).

Pada wisuda gelombang ke dua, dari tujuh deretan wisudawan terbaik salah satunya adalah mahasiswi jurusan Hukum Tatanegara yaitu Eva Kurnia, ia di anugerahkan sebagai Maulana Hasanuddin Muda dan menyandang predikat pujian dengan IPK 3,94.

Eva Kurnia, sebagai salah satu wisudawan terbaik menuturkan bahwa, ia merasa senang dan bersyukur bisa menjadi lulusan terbaik di wisuda pada gelombang dua ini.

“Alhamdulilah saya senang dan bersyukur, semoga dapat menginspirasi teman-teman yang masih kuliah agar lebih aware lagi terhadap akademik,” tuturnya.

Ia juga membagikan tips atau cara agar menjadi lulusan terbaik, tentunya dengan selalu hadir ketika mata kuliah, mengulas pembelajaran secara berkala dan menargetkan IPK setiap semester nya.

“Sebenarnya tidak ada tips khusus, tapi yang biasa saya terapkan ialah selalu hadir ketika mata kuliah, mengulas materi dan yang terpenting selalu mentargetkan IPK tiap semester nya,” katanya.

Tidak hanya itu saja, ia juga berpesan kepada mahasiswa yang lainnya untuk selalu menjaga IPK tiap semester nya dan mengikuti organisasi yang memang relevan dengan jurusan masing-masing.

“Mungkin sedikit pesan dari saya, harus tetap jaga IPK dan mengikuti organisasi yang berkaitan dengan jurusan kita masing-masing,” tutupnya.

Adapun berikut beberapa deretan wisudawan terbaik sarjana dengan predikat pujian ialah:

1. Eva Kurnia, mahasiswa jurusan Hukum Tatanegara dengan IPK 3,94
2. Utami Syifa Masfu’ah, mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam dengan IPK 3,93
3. Diyanna, mahasiswa jurusan Ilmu Hadist dengan IPK 3,87
4. Ucu Meilindasari, mahasiswa jurusan Fisika dengan IPK 3,86
5. Aisya Meyra Putri, mahasiswa jurusan Pengembangan Masyarakat Islam dengan IPK 3,83
6. Siti Nurul Hikmah, mahasiswa jurusan Ekonomi Syar’iah dengan IPK 3,81

Adapun wisudawan terbaik program Pascasarjana dari jurusan Manajemen Pendidikan Islam ialah Iwan Setiawan dengan IPK 3,98.

Penulis: Enjat
Editor: Nazna