Beranda blog Halaman 58

Mehdi Hairi Yazdi: Hadirnya Broadcasting Saat Ini Bukanlah Menjadi Saingan Media Lama

0
broadcasting

Serang, lpmsigma.com – Mehdi Hairi Yazdi, reporter dan presenter SCTV menjadi pemateri sekaligus guest star dalam rangka kegiatan Pelatihan Jurnalistik dan Broadcasting Se – Banten 2023, yang diadakan oleh LPM SiGMA, Jumat (07/07).

Saat kegiatan berlangsung, Mehdi menyampaikan tentang beberapa materi terkait jurnalistik dan broadcasting diantaranya ialah; broadcasting, jurnalistik TV, persiapan sebelum liputan, presenter dan reporter TV dan juga teknik reportase.

Mehdi, menjelaskan terkait salah satu materinya yakni tentang hadirnya broadcasting di era saat ini, yang dirasa bukanlah menjadi saingan bagi media-media lama.

“Dengan adanya media broadcasting saat ini, saya merasa bukan untuk saling menjatuhkan media lainnya seperti TV dan radio, tapi justru saling punya audiensi nya masing-masing,” jelasnya.

Mehdi juga mengatakan, bahwasanya menjadi seorang jurnalis jangan pernah merasa malu untuk selalu membawa buku, meskipun di zaman sekarang segala sesuatu sudah canggih.

“Jangan pernah malu untuk selalu membawa buku, terutama menjadi seorang jurnalis mengharuskan menulis dan membuat pointers menggunakan buku,” katanya.

Selain itu, Mehdi juga menambahkan dalam closing statement nya yaitu jika menjadi jurnalis haruslah mempunyai mental yang kuat guna menyampaikan informasi.

“Kita harus punya mental yang kuat untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat luas,” tambahnya.

Reporter: Nazna
Editor: Kasih

Menggali Lebih Banyak Fakta Dari Sebuah Isu, Ini Dia Langkah-langkah Menulis In Depth

0
menulis

Serang, lpmsigma.com – In depth merupakan sebuah tulisan yang mendalam dan lebih menyeluruh. Dimana menyajikan tulisan dengan bahasa yang deskriptif merujuk pada data yang telah dikumpulkan dan langsung kepada fakta atau lebih menohok. Berbeda dengan investigasi, dimana seorang reporter menemukan sebuah kejanggalan dari fakta-fakta yanh ditemukan.

Dalam menulis in depth juga diperlukan banyak data dengan cara wawancara, mengunjungi tempat-tempat yang berhubungan dengan isu tersebut dan sebagainya. Hal tersebut sangat dibutuhkan dalam menulis indept untuk mendapatkan data berupa fakta.

Bakhtiar salah satu Wartawan Detikcom yang menjadi pengisi materi in depth Reporting dalam Pelatihan Jurnalistik Broadcasting se-Banten, pada Rabu siang (05/07). Menyampaikan beberapa langkah dalam penulisan indepth. Berikut langkah-langkahnya:

1. Perencanaan, ada dua tahap perencanaan yakni perencanaan pertama dan kedua. Dalam tahap ini mulai mencari data dan informasi sekecil apapun. Sebagai seorang Wartawan jangan menyepelehkan informasi apapun, sekecil apapun dan dari siapapun. Karena bisa jadi dari hal kecil tersebut bisa menjadi awal dari informasi yang besar. Dalam tahap perencanaan juga mengidentifikasi masalah, mulai menetapkan angle dan melakukan riset dari sumber-sumber terpercaya.

2. Reportase, dalam tahap ini terdapat tiga sumber untuk mendapatkan informasi yakni, dengan observasi, dokumen dan wawancara. Dalam mengejar narasumber juga jangan terburu-buru dan jangan mudah percaya ketika mendapatkan informasi, karena sebagai wartawan atau reporter kita perlu sebuah riset dan bukti. Kita juga perlu bersahabat dengan data.

3. Penulisan, dalam menulis indepth diperlukan bahasa yang deskriptif agar membangkitkan imajinasi pembaca dan pastikan setia dalam angle yang ditentukan.

Itulah beberapa tahapan-tahapan dalam penulisan indepth yang diterangkan oleh Bakthiar dalam kegiatan PJB. Sebelum mengakhiri materinya ia juga memberikan Closing Statement berupa kata-kata semangat dan pengingat bagi calon-calon wartawan dimasa depan.

“Kalau mau jadi wartawan, harus berintegritas dan jangan mudah lelah,” tutupnya.

Penulis: Rubbi
Editor: Een

Mengenal Manajemen Keredaksian dan Bidang Redaksi

0
KEREDAKSIAN

Manajemen keredaksian merupakan hal yang penting untuk menjalankan perusahaan dibidang redaksi. Sebelum mengenal lebih jauh tentang manajemen keredaksian, mari kita lihat pengertian manajemen dan redaksi.

Manajemen merupakan proses kerjasama, pengorganisasian, pengerahan antar individu maupun kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan keredaksian merupakan sekumpulan orang yang bekerjasama dalam bidang media massa.

Manajemen keredaksian merupakan proses antara orang yang merupakan satu kesatuan secara efektif dalam sebuah organisasi media massa untuk mencapai tujuan atau sasaran, manajemen keredaksian meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dengan tujuan mencapai tujuan organisasi (pers) individu dan masyarakat.

Adapun beberapa bidang dalam redaksi yaitu:
1. Manajemen berita atau ketua bidang berita yang bertanggung jawab atas seluruh jalannya berita.
2. Pemimpin redaksi bertanggung jawab mekanisme dan aktifitas keredaksian sehari-hari.
3. Redaktur pelaksana, memimpin aktifitas peliputan dan pembuatan berita oleh para reporter.
4. Redaktur atau editor melakukan editing dan perbaikan naskah yang akan dimuat atau disiarkan.

Dalam acara Pelatihan Jurnalistik dan Broadcasting SE-BANTEN Teguh Mahardika selaku pemateri manajemen keredaksian berpesan, seorang jurnalis di masa sekarang bukan hanya memberikan informasi tetapi meluruskan informasi yang salah.

“Saya pesan bersungguh-sungguh ke depan adalah bagian dari tantangan untuk meluruskan sebuah informasi menjadi benar, karena jurnalis hari ini bukan hanya memberikan informasi tetapi menjadi jurnalis yang meluruskan informasi,” Ucapnya.

Reporter: Ima
Editor: Een

LPM SiGMA kembali Menyelenggarakan Pelatihan Jurnalistik dan Broadcasting Se-Banten

0
pelatihan jurnalistik dan broadcasting

Serang, lpmsigma.com – Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) SiGMA kembali menyelenggarakan Pelatihan Jurnalistik dan Broadcasting (PJB) se-Banten, dengan mengusung tema “Build a Character Through Journalism Show Your Quality” yang bertempat di Aula Rektorat lantai tiga kampus UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, pada Rabu (05/07).

Acara PJB ini berlangsung selama tiga hari yaitu pada tanggal 5-7 Juli 2023, yang dihadiri oleh 26 peserta terdiri dari 23 Mahasiswa UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten dan tiga peserta dari Universitas lain.

Faisal Adi Wijaya, selaku Ketua Pelaksana PJB tahun 2023 mengatakan kegiatan ini sebagai tahap kedua kaderisasi LPM SiGMA yang sangat bermanfaat bagi calon kru SiGMA dan juga menghadirkan pemateri luar biasa tentunya.

“PJB sebagai tahap kedua kaderisasi kalian menjadi crew SiGMA, jangan sia-siakan waktu dan uang kalian yang sudah dikeluarkan untuk kegiatan ini, semoga kalian bisa mengambil nasehat dan manfaat dari pemateri-pemateri yang bisa melatih diri kalian,” ucapnya

Di samping itu, Taufik Hidayat selaku Pimpinan Umum LPM SiGMA menuturkan harapan dalam acara PJB ini peserta dapat melanjutkan jenjang selanjutnya, yaitu Pelatihan Jurnalistik Tingkan Nasional (PJTLN) dengan menggunakan sertifikat yang didapatkan setelah melaksanakan PJB, serta dapat meningkatkan skill mengenai jurnalistik.

“Harapannya Kegiatan PJB se-Banten sertifikatnya bisa digunakan untuk PJTLN, lalu kalian bisa mengambil pelajaran selama tiga hari dan juga acara ini bisa mengembangkan soft skill maupun bisa mengeratkan tali silaturahmi,” tuturnya

Ditempat yang sama, Mahyudi selaku Pendiri LPM SiGMA menyampaikan dalam sambutannya, bahwa kegiatan PJB ilmunya dapat bermanfaat untuk pribadi termasuk perjalanan hidup kalian, dan biasakan menulis agar melekat pada diri calon kru SiGMA.

“Pelatihan ini merupakan kegiatan yang biasa dilakukan setiap tahun sebagai kaderisasi, ilmu yang di dapat pun bisa kalian gunakan nantinya untuk perjalanan hidup. Selain itu, kalian harus biasakan menulis agar mempuni diri kalian sebagai calon kru SiGMA, jadi seraplah ilmu ini dengan baik,” katanya.

Reporter: Salma
Editor: Een

5 Atlet Mahapeka Wakili UIN SMH Banten Melalui Panjat Tebing Se- Jawa-Bali

0

Serang, lpmsigma.com – Nasrullah, selaku Ketua Umum (Mahasiswa Pencinta Kelestarian Alam) Mahapeka menjelaskan bahwa, ada perwakilan lima atlet yang akan mewakili UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten melalui perlombaan panjat tebing se-Jawa-Bali, diantaranya ialah dua anggota Mahapeka dan tiga yang lainnya merupakan mahasiswa yang mengikuti kegiatan panjat tebing bersama Mahapeka.

“Dari Mahapeka mengirimkan lima atlet, dua diantaranya dari anggota mahapeka yaitu Vini Krilin Sonia dari jurusan PBS semester enam dan Siti Wedas Fatmawati dari jurusan HES. Sedangkan tiga nya dari mahasiswa didikan Mahapeka yang menggeluti olahraga panjat tebing adapun namanya Fikri, Alli Mustopa dan Agus,” jelasnya.

Whisnucitra Climbing Competition (WHICC) yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Pencinta Alam (HIMPA) Whisnucitra, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang. Dilaksanakan selama empat hari, 3-6 Juli 2023, yang akan berlangsung di Wall Climbing HIMPA Whisnucitra Universitas Kanjuruhan Malang.

Nasrullah, juga menuturkan terkait persiapan yang dilakukan sudah cukup matang dengan adanya program bimbingan prestasi yang diadakan oleh UKM Mahapeka, juga adanya pelatihan fisik dan ketangkasan untuk atlet-atlet panjat tebing agar semakin terlatih.

“Persiapan kami sudah dari bulan mei, karna kami juga ada program bimpres atau bimbingan prestasi, persiapan ini tidak terfokus pada satu perlombaan saja akan tetapi continue untuk melatih atlet-atlet panjat tebing agar fisik dan ketangkasan di panjat tebing semakin terlatih. Dan tentu setelah perlombaan ini pun akan terus berlatih,” tuturnya.

Nasrullah, menyampaikan harapannya untuk para atlet yang akan mengikuti perlombaan panjat tebing. Semoga dapat membawa hasil yang maksimal sehingga dapat berkesempatan untuk menaiki podium.

“Harapan saya selaku ketua umum Mahapeka tahun 2023, semua teman-teman yang berangkat bisa membawa hasil yang maksimal dan semua naik podium,” ucapnya.

Reporter: Nazna
Editor: Een

Pentinganya Mengenal Diri, Ini Dia Cara Membangun Self Awareness

0

lpmsigma.com – Beberapa dari SiGMAnia pasti tidak asing dengan istilah self awareness. Ya, self awareness merupakan kemampuan yang harus dimiliki seseorang dalam mengenali dirinya sendiri. Mencakup emosi, prilaku hingga sesuatu yang kita sukai dan tidak sukai.

Self awareness sangat penting dimiliki setiap individu. Jika individu tidak memiliki kemampuan terhadap bagaimana mengenal diri sendiri, maka rentan dihadapkan oleh setiap permasalahan. Karena tidak dapat mengindentifikasi apa yang dirasakan dan dampak seperti apa yang akan terjadi bagi sekitar, sulit bagi dirinya untuk berbaur dengan lingkungan, dalam menetapkan pilihan secara tepat. Maka dari itu mengenali emosi dalam diri sangatlah penting.

Berikut ini adalah beberapa cara dalam membangun self awareness pada diri:

1. Meditasi
Ketika individu bermeditasi, maka ia akan fokus pada pikiran dan perasaan yang tengah terjadi. Disaat inilah yang membantu individu dapat lebih fokus dalam mengetahui dan mengenal tentang dirinya sendiri. Dengan meditasi ini juga kita dapat memusatkan pikiran kita pada diri sendiri.

2. Menjadi pendengar yang baik
Bersikap terbuka dan menjadi pendengar yang baik bagi orang
lain akan membantu kita menjadi objektif dalam mendengarkan dan mengetahui apa yang ingin kita sampaikan.

3. Mengevaluasi diri
Hal ini sangat lah penting, jujur pada diri sendiri dan orang lain dalam menyadari kekurangan diri akan membuat kita menjadi tahu mana hal-hal dalam diri yang harus diperbaiki.

4. Menulis jurnal pribadi
Dengan menulis jurnal dapat membantu individu dalam mengeksplor diri, karena ini menjadi cara alam bawah sadar dalam mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran individu.

5. Dengarkan pendapat orang lain mengenai diri sendiri
Menilai diri sendiri tentunya bukanlah hal yang objektif, minta lah bantuan orang lain atas pendapatnya terhadap diri kita. Meminta saran dan mendengarkan kritik dengan bijak akan sangat membangun self awareness kita.

Namun perlu ketahui, bahwa tidak mudah dalam mendapatkan self awareness secara optimal jika tidak dibarengi oleh edukasi kesehatan mental. Dalam jurnal Psikologi, “Pentingnya Self Awareness Kesehatan Mental dan Growth Individu di Masyarakat” oleh Alya Azra Ananda Nuril, bahwa mengenal diri adalah pelajaran seumur hidup yang penuh perjuangan. Maka dari itu pertama-tama kita harus memahami bahwa edukasi mental sangatlah penting untuk memahami diri sendiri, individu, kelompok, dan masyarakat secara general. Maka dari itu kesadaran dan ke pekaan terhadap kesehatan mental menjadi kunci untama dalam membangun self awareness.

Penulis: Rubbi
Editor: Een

Mengenang sebelum Tergenang

0

Oleh: Faisal

Terusap deras, doa ditengah tengah kesibukan yang kuselipkan…

Walau hanya sebutir pinta
Yang selalu terlintas dalam bisikan kata…

Hatiku bergetar,
Kala takbir mulai melontar
Ribuan kata menyerbu menyaksikan jutaan rasa.
Butiran air mata menjadi saksi apakah aku harus bahagia…

Nabi Ibrahim menjadi panutan
melalui kekuatan yang ia berikan
Kokohnya iman kepada Tuhan
Tempat yang memberikan arti makna keyakinan…

Selepas sujud dipagi adha,
Hanya sebatang tiupan tak berdaya…
Kepadamu aku meminta.
Ku lukiskan qurban dalam warna dari sebuah lantunan doa.

Ku berlari dalam menemukan pengampunan.
Menangis akan sepotong ikhlas yang ku berikan, meninggalkan arah yang telah terlintas dalam fikiran…
Anugrahmu akan selalu terkenang wahai sang penentu zaman.

Benarkah di Bali Sapi Dilarang Dijadikan Hewan Kurban?

0

Idul Adha atau hari raya haji merupakan hari yang memperingati peristiwa kurban, ketika nabi Ibrahim bersedia mengorbankan putranya Ismail sebagai tanda kepatuhan kepada Allah SWT. Idul Adha dilaksanakan pada 10 Dzhulhijjah pada setiap tahunnya, dan kali ini diperingati pada esok hari yang bertepatan pada tanggal 29 Juni.

Salah satu cara untuk memperingati Idul Adha adalah dengan memotong hewan kurban, salah satu hewan yang dijadikan kurban adalah sapi.
Berbicara tentang sapi, sapi merupakan hewan yang disucikan oleh umat Hindu, karena sapi diyakini sebagai kendaraan yang dikendarai oleh Dewa Siwa.

Bali merupakan bagian wilayah Indonesia yang mayoritas penduduknya memeluk agama Hindu, banyak simpang siur yang mengatakan bahwa dibali, sapi tidak diperkenankan untuk dijadikan hewan kurban.

Lantas seperti apa kebenaran terkait sapi yang dijadikan hewan kurban saat idul adha di Bali?

Tentunya hal tersebut hanya rumor tidak berdasar, kebenarannya sampai saat ini sapi dibolehkan untuk dijadikan hewan kurban bagi umat Islam di Bali.

Bahkan sampai saat ini tidak ada larangan menyembelih hewan sapi untuk berkurban, karena menyembelih sapi bukanlah hal yang tabu atau hal yang dilarang. Sebagian besar ternak di Bali merupakan peternak sapi, dan menjual sapinya di pasar yang diberi pasar sapi. Bahkan sapi Bali menjadi primadona di daerah lain seperti Jawa, Sulawesi dan Nusa Tenggara.

Reporter: Ima
Editor: Een

Menanamkan Nilai Toleransi dalam Dialog Moderasi Beragama

0

Serang, lpmsigma.com – Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (DEMA-U) menyelenggarakan dialog kebangsaan moderasi beragama, yang mengusung tema “Merajut Harmoni Menebar Toleransi Di Tanah Jawara Dalam Bingkai Moderasi Beragama.” Pada Selasa (27/06).

Dialog ini diikuti oleh 80 mahasiswa UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten dan perwakilan dari kampus se-Banten, dialog ini juga menghadirkan tokoh pendeta dari Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) kota Serang dan Sekjen rumah moderasi beragama UIN SMH Banten sekaligus perwakilan dari Kementrian Agama Provinsi Banten.

Dalam sambutannya Sekjen rumah moderasi beragama UIN SMH Banten mengatakan harus mengutamakan perbedaan, karena pada saat ini Banten menduduki peringkat ke empat dalam toleransi beragama.

“Kita harus mengutamakan kebaikan dalam perbedaan karna hari ini Banten menduduki peringkat toleransi beragama terendah ke empat setelah provinsi Aceh,” Ucapnya.

Fahrurozi sebagai ketua pelaksana mengungkapkan harapannya, agar semua bisa menerapkan nilai toleransi beragama dalam kehidupan sehari-hari khususnya di provinsi Banten.

“Moderasi beragama ini merupakan kegiatan yang di gagas oleh kementerian agama dewan eksekutif mahasiswa universitas Islam negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten, semoga para peserta yang hadir dan umumnya kita semua bisa mengimplementasikan nilai toleransi keberagamaan khususnya di tanah jawara (provinsi Banten),” Katanya.

Ahmad Wildan Sahuri selaku presiden mahasiswa UIN Banten juga mengungkapkan harapan setelah diadakannya dialog ini para mahasiswa UIN Banten dan peserta dialog ini bisa bertindak adil dalam perbedaan agama.

“Harapan saya setelah kegiatan Dialog Kebangsaan Moderasi Beragama ini Mahasiswa UIN SMH Banten dan Peserta Dialog Kebangsaan ini dapat memahami bahwa moderasi beragama ini merupakan cara pandang, sikap dan perilaku selalu mengambil posisi di tengah-tengah, selalu bertindak adil, berimbang dan tidak ekstrem dalam beragama. Sehingga kita dapat mengimplementasikan pada kegiatan kita sehari-hari,” Tuturnya.

Reporter: Ima
Editor: Een

FSOE Lakukan Unjuk Rasa Wakilkan Keresahan Mahasiswa Terkait UKT/BKT

0
FSOE

Serang, lpmsigma.com – Forum Silaturahmi Mahasiswa Eksternal (FSOE) melakukan unjuk rasa secara langsung di Gedung Rektorat pada Senin (26/06), dengan melayangkan beberapa tuntutan, salah satunya ialah terkait biaya UKT/BKT tidak sesuai dengan fasilitas yang didapat.

Bagas Yulianto, selaku Koordinator Umum FSOE menjelaskan terkait keresahan mahasiswa tentang kejelasan biaya UKT yang selama ini dibayarkan, yang mana sebagian besar mahasiswa mengeluhkan adanya kenaikan UKT setiap tahunnya yang tidak sesuai kemampuan ekonomi mahasiswa, lalu penghitungan UKT mahasiswa yang tidak berdasarkan survey lapangan dari pihak birokrat kampus.

“Berdasarkan dari kuesioner yang telah dibuat FSOE dan diisi oleh sekitar 250 mahasiswa UIN SMH Banten, sebagian besar mahasiswa mengalami keresahan terkait kenaikan pertahun yang membebani mahasiswa,” jelasnya.

Selain itu, Bagas juga menuturkan terkait lembaga pendidikan yang tidak dapat optimal dan maksimal dalam memberikan fasilitas pembelajaran.

“Terlebih fasilitas yang didapatkan tidak sebanding dengan yang dibayarkan, ilmu yang dijelaskan oleh dosen di kelas juga tidak sesuai dengan apa yang seharusnya disampaikan kepada mahasiswa,” tuturnya.

Bagas juga menambahkan, wadah mahasiswa untuk berekspresi di ranah kampus seakan direnggut kebebasannya, sehingga kampus bukan lagi menjadi wadah yang aman dan nyaman untuk berdiskusi.

“Dari beberapa kasus seperti ancaman pemanggilan terhadap mahasiswa dan ancaman skorsing bahkan Drop Out. Ancaman seperti itulah yang selalu menjadi jalan pihak rektorat untuk membatasi ruang demokrasi mahasiswa yang kritis terhadap regulasi kebijakan kampus,” ucap Bagas.

Reporter: Nazna
Editor: Een