Beranda blog Halaman 110

Keutamaan Puasa di Bulan Rajab

0

Halo SiGMAnia, tak terasa tahun ke tahun sudah kita lewati dan sudah mulai memasuki salah satu bulan mulia dalam islam, yaitu bulan Rajab.
Dalam perhitungan kalender Hijriyah, bulan Rajab jatuh pada Sabtu, 13 Februari 2021.

Bulan Rajab adalah bulan ke-7 dalam kalender Hijriah, bulan Rajab merupakan salah satu bulan yang di dalamnya terdapat banyak sekali keistimewaaan. Diriwayatkan dari Abdul Fath dari al-Hasan, Nabi Muhamad Saw bersabda: “Rajab itu bulannya Allah, Syaban bulanku, dan Ramadhan bulannya umatku.”

Di bulan tersebut, umat Muslim dianjurkan untuk lebih memperbaiki diri dengan memperbanyak ibadah. Salah satunya yaitu dengan berpuasa sunnah di bulan Rajab, karena banyak sekali keutamaannya dan pastinya sangat sayang jika di lewatkan.

Sebelum menunaikan puasa sunnah ini, sebagai umat muslim tentu harus mengetahui niatnya terlebih dahulu. Ini dia niatnya :
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ فِى شَهْرِ رَجَبِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
“Nawaitu sauma ghadin fi syahri rojabi sunatan lillahi ta’alaa,”
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Rajab esok hari karena Allah SWT.”

Keutamaan puasa di bulan rajab
Nabi Muhamad Shalallahu’alaihi Wassalam menjelaskan, barangsiapa berpuasa sehari di bulan Rajab, maka ia laksana berpuasa, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya pintu-pintu neraka jahanam, bilaa puasa 8 hari dibukakan untuknya 8 pintu surga, bila puasa 10 hari, Allah akan mengabukan semua pemintaannya.

Dikutip dari buku karya K.H Maman Imanulhaq Faqieh yang berjudul Zikir Cinta Menggapai Kebahagiaan, keutamaan dari bulan Rajab, sebagaimana terdapat dalam Hadis Nabi yang berbunyi, “Orang yang berpuasa dalam bulan Rajab selama satu hari akan mendapat ridha dari Allah; yang berpuasa dua hari akan mendapatkan kemuliaan dari Allah; dan, yang berpuasa tiga hari akan diselamatkan oleh Allah dari bencana dunia dan siksa akhirat.”

Kemudian menurut Imam Musa bin Ja’far as. berkata, “Barang siapa puasa sehari saja di bulan Rajab, ia akan terjauhkan dari neraka selama satu tahun. Barang siapa puasa tiga hari, ia berhak mendapatkan surga Beliau juga mengatakan, “Rajab adalah sungai yang berada di surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan rasanya lebih manis dari madu. Barang siapa puasa sehari saja di bulan Rajab, Allah akan menuangkan air dari sungai tersebut kepadanya”

Selain itu, ada hadis kautamaan dan kekhususan puasa pada bulan Rajab yang diterangkan dalam buku Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah- KTB bahwa, apabila Rasulullah shalallahu’alhi wassalam memasuki bulan Rajab baliau berdo’a: “Ya Allah berkatilah kami di bulan Rajab (ini) dan (juga) Sya ban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan.” (HR. Imam Ahmad, dari Anas bin Malik).

Setelah di telusuri, ternyata banyak sekali keutamaan-keutamaan puasa di bulan rajab ini. Maka dari itu yuk puasa sunnah. Selamat menunaikan ibadah puasa sunnah Rajab SiGMAnia (Olis/SiGMA)

Pemberkasan Bakal Calon Harap Dilakukan Secara Langsung

0

Serang, lpmsigma.com| Pendaftaran bakal calon eksekutif dan legislatif UIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten resmi ditutup pada 10 Februari lalu, yang diinformasikan langsung melalui akun resmi KPU Universitas.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Universitas Taufik Rohmatul Insan mengatakan, terhitung setelah tiga hari melakukan pendaftaran, total pendaftar bakal calon eksekutif dan legislatif secara keseluruhan ada 179 mahasiswa yang sudah mendaftar baik itu tataran Universitas, Fakultas, maupun Prodi, Kamis (11/2).

Lanjut ia mengungkapkan, setelah melakukan pendaftaran, tahap selanjutnya pendaftar akan melakukan pemberkasan dan verifikasi data bakal calon, terakhir sampai hari ini. Lalu pemberkasan dilakukan melalui dua alur.

“Untuk pemberkasan ada dua alur, yang pertama alur online dan kedua alur offline. Alur online melalui email KPU Universitas maupun Fakultas, untuk alur offline dilakukan di sekretariat KPUM,” ujarnya.

Taufik menjelaskan saat ini harus melakukan alur offline karena ada tiga berkas yang harus dibuktikan keabsahannya dan keasliannya yaitu surat rekomendasi, surat aktif kuliah, dan surat keterangan internal. [Dewi/SiGMA]

Kaos Bisa Jadi Inovasi Baru untuk Menyebarkan Informasi

0

Serang, lpmsigma.com | Peran Pers Mahasiswa di kampus adalah untuk memberikan informasi-informasi yang cepat dan akurat, serta informasi yang didapatkan adalah hasil pencarian yang bisa di percaya.

Hal tersebut disampaikan oleh Imat Nikmat pada kajian umum LPM SiGMA dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional, melalui google meet, Selasa (9/2).

Imat mengatakan, Pers Mahasiswa harus lebih demokratif dan kreatif di zaman kemajuan tekhnologi saat ini, bukan hanya memberikan informasi melalui tabloid, sosial media dan radio saja, akan tetapi ada beberapa media lain yang bisa dibuat untuk dapat menyampaikan informasi kepada khalayak.

“Ada juga beberapa media yang bisa dijadikan untuk berbagi informasi yaitu melalui kaos, sekarang saya sudah menggarapnya. Dari dalam kaos itu kita bisa membuat kritikan atau quotes untuk di sampaikan ke kampus maupun pemerintahan,” ujarnya.

Selain itu, ia juga berpandangan bahwa jika informasi yang di sampaikan hanya melalui sosial media saja mungkin informasi tersebut hanya akan tersampaikan kepada orang-orang terdekat saja.

“Jika melalui kaos kita bisa pergi ke mana saja dan informasi yang ada dalam kaos tersebut bisa terbaca oleh semua orang,” tuturnya.

Ia juga berharap di hari pers nasional ini insan pers mahasiswa untuk lebih melek teknologi dan memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini.

“Saya berharap dihari pers nasional ini, pers mahasiswa untuk bisa berkembang melihat kemajuan teknologi informasi yang sedang kita hadapi sekarang,” harapnya.

(Olis/SiGMA)

MOS 2021, Bentuk Jurnalis Berkualitas Melalui Rasa Ingin Tahu

0

Serang, lpmsigma.com | Masa Orientasi Sigma (MOS) yang diselenggarakan oleh LPM SiGMA dilaksanakan di asrama Bustanul Ulum Nurul Qulbi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker.

Dengan mengusung tema “Membentuk Jurnalis yang Berkualitas melalui Rasa Ingin Tahu”, acara MOS akan berlangsung selama 4 hari, terhitung sejak tanggal 4 hingga 7 Februari.

Mengenai tema tersebut, Ari Dwi Purnomo selaku Pimpinan Umum LPM SiGMA mengatakan bahwa menjadi seorang jurnalis yang berkualitas tentu harus memiliki sikap rasa ingin tahu terhadap lingkungan sekitar baik di dalam maupun diluar kampus.

“Ketika menjadi seorang jurnalis yang benar-benar berkualitas, pasti ada rasa ingin tahu. Karena sejatinya jurnalis adalah kepo akan hal kebaikan, kebatilan, kebijakan, dan terhadap perjuangan atas mahasiswa untuk mendapatkan kemerdekaan atau kebebasan demokrasi,” ujarnya saat diwawancarai oleh kru SiGMA, Kamis (4/2).

Sementara itu, pendiri LPM SiGMA Mahyudi menegaskan bahwa jika ada ketidaksesuaian di organisasi, maka harus segera di evaluasi secepat mungkin dan mencari solusinya. “Andai kata ada yg tidak baik, maka itu perlu adanya revisi dalam kurikulum organisasinya,” ucapnya.

Mahyudi juga banyak berharap agar calon kru yang saat ini sedang melaksanakan kaderisasi, bisa mengembangkan ilmu-ilmu yang berkualitas di masa depan.

“Harapan saya untuk calon kru sigma kedepannya, yang pertama harus lebih baik dari yang sebelumnya, dan yang kedua adalah harus memiliki bobot dan selalu uptodate dalam bermedia,” harapnya.

(Wahid/Alfina/SiGMA)

Rektor : Jangan Jadikan PUM Sebagai Ajang Kepentingan Organisasi dan Golongan Tertentu.

0

Serang, lpmsigma.com || Rektor UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Fauzul Iman meminta agar Pemilihan Umum Mahasiswa (PUM) tahun ini tidak dijadikan sebagai ajang untuk kepentingan organisasi, kelompok, dan golongan yang bisa memicu perseteruan antar kelompok untuk memenangkan kursi jabatan organisasi mahasiswa.
Hal itu disampaikannya saat pelantikan KPU dan BAWASLU Universitas. Senin, (01/02).

“Jangan sampai Pemilihan Umum dijadikan ajang untuk kepentingan organisasi, kelompok dan golongan masing – masing” ucap Fauzul Iman saat memberikan sambutan.

Selain itu, Fauzul Iman juga menyoroti kasus kerusuhan PUM di tahun 2018 silam. Ia menegaskan kepada semua panitia yang dilantik agar pemilu tahun ini tidak terjadi kerusuhan dan berjalan dengan aman.

“Pemilihan umum mahasiswa tahun ini, saya titip pesan kepada kalian tidak ada kericuhan yang kembali terjadi antar mahasiswa” katanya.

[Fajri/Dani/SiGMA]

Menuju PUM, SEMA UIN Banten Segera Bentuk Panitia KPU-U dan BAWASLU

0

Serang, lpmsigma.com | Menjelang Pemilihan Umum Mahasiswa (PUM) UIN Banten, Senat Mahasiswa (SEMA) tingkat universitas gencar mempersiapkan sejumlah agenda. Salah satunya yakni membentuk panitia Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU).

Pendaftaran panitia KPU dan BAWASLU Universitas sudah ditutup sejak 25 Januari 2021 lalu yang di informasikan melalui akun resmi SEMA Universitas.

Ketua SEMA-U Royal Dermawan mengatakan saat ini total ada 30 mahasiswa yang sudah mendaftar.

“Beberapa persyaratan harus dipenuhi jika ingin mendaftar, salah satunya yaitu mahasiswa aktif UIN SMH Banten dan alhamdulillah cukup banyak yang mendaftar,” ujarnya, (25/1).

Sementara itu pengesahan pembentukan panitia KPU dan BAWASLU belum dilakukan, Royal mengaku karena baru akan dimusyawarahkan pada hari Selasa (26/01)
“Belum disahkan, akan dimusyawarahkan terlebih dahulu,” ungkapnya

Royal menjelaskan, nantinya mahasiswa yang sudah mendaftar dan menjadi KPU akan bertugas sebagai panitia PUM (Pemilihan Umum Mahasiswa), sedangkan BAWASLU bertugas untuk mengawasi kinerja KPU agar tidak terjadinya kecurangan-kecurangan saat PUM berlangsung. [Dewi/Fajri/SiGMA]

Hasil Audiensi, UIN Banten Kembali Akan Beri Potongan UKT 15% Bagi Mahasiswa

0

Serang, lpmsigma.com | Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) tingkat Universitas dan Fakultas menggelar audiensi bersama jajaran rektorat UIN Banten, Jumat (29/01).

Audiensi yang dilakukan di Aula Rektorat lt. 3 membahas terkait kebijakan keringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan evaluasi pembelajaran daring

Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan Encep Syarifudin mengatakan, kebijakan keringanan UKT diserahkan ke masing-masing Perguruan Tinggi berdasarkan keputusan Kementerian Agama (Kemenag). “Kemenag memutuskan keringanan UKT diserahkan ke perguruan tinggi nya masing-masing,” katanya

Encep Syarifudin juga menjelaskan bahwa Keputusan Mentri Agama (KMA) No.515 yang sekarang menjadi KMA No.81 2021 berisi tentang keringanan UKT adalah sama seperti sebelumnya, hanya saja lebih ditekankan bahwa yang mendapatkan keringanan UKT ialah mereka yang terpapar covid-19, orang tuanya yang meninggal dan usahanya yang bangkrut.

“Jadi pada semester genap tahun 2021 itu akan diberikan keringanan sebesar 15 %, dengan beberapa ketentuan,” jelasnya

Di sisi lain, Ketua Dema Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Pirdian Pratama graphiudin menilai jika potongan 15 persen dari UKT itu masih kurang.

“Kami dari mahasiswa menolak terkait 15%, karena kondisi sosial hari ini itu berbeda, pandemi ini sudah berlangsung selama 1 tahun sedangkan kita lihat dari kemarin jangka periodenya pertama kita masih menggunakan setengah dari semester dengan sistem offline,” ujarnya

Ia juga mengaku bahwa sudah mengumpulkan data dari beberapa perguruan tinggi terkait kebijakan keringanan UKT.

Salah satunya adalah dari IAIN Jember yang telah menurunkan keringanan UKT 1 tingkat. Kemudian dari IAIN Madura memberikan rincian potongan UKT yaitu 20% untuk angkatan 2018 sampai 2021 selanjutnya angkatan 2017-2018 sebesar 25%, dan angkatan 2014-2016 itu 30%, sedangkan orang tuanya yang terkena positif covid 19 full dibebaskan alias 100%

“Dari kampus lain saja yang satu PTKIN bisa seperti itu, ‘kenapa kita tidak’. Saya harapkan keringanan UKT itu lebih dari 15%,” tutupnya. [Tya/Alvin/SiGMA]

Penjelasan Satgas Covid UIN Banten Terkait Beredar Pesan Larangan Adanya Aktivitas di Kampus

0

Serang, lpmsigma.com | Beredar sebuah pesan berantai yang mengatasnamakan tim Satgas Covid-19 UIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten, terkait beberapa himbauan.

Pesan tersebut mengatakan tidak diperbolehkan adanya aktivitas bimbingan konsultasi skripsi atau layanan akademik lainnya untuk dilakukan secara langsung (tatap muka).

Ketua Satgas Asari membenarkan informasi tersebut bahwa mengingat ada beberapa Dosen, Keluarga, serta Mahasiswa yang terkonfirmasi positif.”Hari ini saja SATGAS menerima informasi valid pasien terkonfirmasi positif sudah enam orang, mahasiswa dua orang dan pegawai empat orang,” ujarnya saat diwawancarai oleh kru LPM SiGMA (17/01)

Asari menghimbau agar jangan dulu adanya layanan secara langsung, baiknya pelayanan dilakukan secara online. Itu hanya sekedar saran saja bukan kebijakan dari Satgas maupun Rektorat.

Selain itu, Asari menjelaskan, bertambah kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 di UIN SMH Banten yakni enam orang. Dengan demikian, angka kumulatif kasus positif Covid menjadi 24 kasus. Namun, 18 orang sebelumnya sudah dinyatakan negatif atau kembali sehat.

“Sebelumnya total terpapar 18 orang (dosen dan pegawai), belum keluarga dosen dan pegawai. Alhamdulillah 18 orang sudah sembuh semua, lalu pasca lockdown kemaren ada 4 dosen dan 2 mahasiswa, walaupun kenanya bukan dari kampus,” terangnya.

Asari pun menyarankan kepada seluruh mahasiswa untuk berhati-hati dalam interaksi dan berkerumun baik di kampus maupun di luar kampus, mengingat kasus semakin meningkat dan trend Orang Tanpa Gelaja (OTG).

Menyoal hal itu Satgas UIN SMH Banten menginformasikan bahwa hal itu tidak diikutsertakan dengan penutupan kampus atau sterilisasi kampus kembali.

“nggak lah, kalau kebijakan itu mah pasti dari SK atau surat edaran Rektor, tidak mungkin oleh SATGAS melalui WhatsApp,” pungkasnya Asari.

[A.dp/Mey/SiGMA]

Diduga Bantuan Alat Tani Masyarakat Sindangresmi Pandeglang Diperjualbelikan Oknum Dinas Pertanian

0

Pandeglang, lpmsigma.com | Puluhan perwakilan petani kecamatan Sindangresmi Pandeglang, mendatangi Kejaksaan tinggi Provinsi Banten, untuk menagih tindak lanjut laporan pengaduan yang mereka sampaikan pada September 2020 silam. Laporan pengaduan (Lapdu) yang mereka layangkan tentang dugaan diperjualbelikannya bantuan alat pertanian oleh oknum Dinas dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).

Koordinator Pelapor, Muhammad Rijal Saefullah menjelaskan, bahwa Kejaksaan Tinggi (kajati) sampai saat ini belum juga menindaklanjuti laporan terkait penyalahgunaan bantuan alat pertanian dari pemerintah yang dilakukan oleh oknum Dinas dan Gapoktan yang sudah dilayangkan masyarakat tani kecamatan Sindangresmi setahun silam.

“Oleh karenanya para petani mendatangi gedung kajati kembali untuk mendapatkan alasan apa yang membuat Kejati begitu lamban menindaklanjuti laporan kami (petani kecamatan sindangresmi). Padahal data dan kesaksian sudah sejak lama kami berikan dan penuhi,” Ujar Rizal, Jumat, (15/01).

Selain itu, Ajat Andrian salah seorang petani sangat menyayangkan adanya penyalahgunaan bantuan alat tani yang dilakukan oleh oknum Dinas dan oknum yang mengaku dirinya sebagai Gapoktan. Ia mengaku para petani kecil di Sindangresmi sangat dirugikan oleh kelakuan oknum Dinas yang maruk akan hak-hak petani kecil.

“Jujur kami para petani kecil amat merasa dirugikan. Karena bantuan pemerintah dalam bentuk Alat Mesin Tani (alsintan) yang seharusnya kami dapati fisik dan manfaatnya, malah diperjualbelikan oleh oknum dinas yang bekerjasama dengan orang yang menamakan dirinya Gapoktan (gabungan kelompok tani kecamatan),” Tutur Ajat.

Senada dengan Ajat, Sarbini salah satu petani Sindangresmi menjelaskan, dalam hal ini negara telah dirugikan karena bantuan Alsintan yang begitu banyak justru melayang menjadi milik pribadi.

“Per unit alsintan dalam bentuk traktor dihargai 10 – 17 juta. Bahkan ada yang dijual sampe ke luar daerah. Jumlahnya gak main-main, banyak banget. Tahun 2017 saja ada kurang lebih 35 unitan. Belum lagi tahun-tahun sebelumnya dan setelahnya,” Kata Sarbini.

Ia juga menambahkan, selain traktor, oknum Dinas terkait juga menyelewengkan alat tani yang berjenis komben dan peralatan tani jenis lainnya yang harganya hingga ratusan juta rupiah.

“Bahkan yang terkini, satu unit komben yang harganya ratusan juta pun melayang dijual ke luar daerah seperti ke wilayah Sumatra, dengan harga puluhan juta. Kemudian jonder 2 unit pun melayang ke luar kabupaten Pandeglang. Belum lagi alat mesin pertanian jenis lainnya,” ungkap Sarbini.

Selain itu, Sarbini juga mengatakan, beberapa waktu lalu, ada yang sudah dipanggil ke kepolisian, namun baru satu hari sudah dijemput lagi oleh camat. Kenyataan ini jelas-jelas merugikan negara dan menghambat tercapainya swasembada pangan yang merupakan salah satu program presiden RI.

“Sudah ada yang pernah dipanggil pihak kepolisian, namun selang satu hari sudah dijemput pulang pihak kecamatan. Ini jelas-jelas merugikan,” ujar Sarbini.

Dalam audiensi siang ini para petani Sindangresmi diterima oleh Hadi Penyidik dan Humas Kejati. Pihak Kejati berjanji akan segera menindaklanjuti dan akan segera turun langsung ke lapangan untuk melengkapi data dan saksi. [Dani – M. Rizal. S/SiGMA]

Akhir yang tak berujung

0

Oleh: Dewi Yanti

Entah sudah berapa jam aku duduk di kursi bis ini mendengar suara gemuruh jalan dan ditemani alunan lagu dari musisi jalanan yang sedang bernyanyi menemaniku dalam sebuah perjalanan panjang.

Dering handphone menyadarkan lamunanku, ternyata ada pesan dari orangtua.

“Nak, jaga diri baik-baik. Doa ibu dan ayah selalu menyertaimu”

Pesan singkat nan hangat itu seketika mengobati pikiranku yang sedang riuh akan berbagai perkataan yang sangat menggangu.

Entah sudah berapa hari aku mencoba berbagai cara agar pikiran ini tidak mengganggu, aku ingin menghirup udara segar, rasanya badan ini terasa kosong seperti raga tanpa nyawa.

Mari lihat kisahku yang sedang mencoba untuk berjuang kembali.

Cahaya matahari pagi ini mulai terasa masuk kedalam ruang jendela kamarku. Segera aku meninggalkan tempat tidur untuk melihat matahari hari ini.

Perkenalkan aku Arunika, gadis yang sangat menyukai cahaya matahari. Entah mengapa aku sangat menyukai cahaya matahari, namun kata ibu arti namaku yaitu cahaya matahari pagi sesudah terbit, mungkin itu alasan mengapa aku sangat menyukai cahaya matahari sedari kecil.

Hari ini aku akan pergi ke kampus, setelah 4 tahun aku menimba ilmu disana, akhirnya keinginan yang sudah kudambakan terwujud. Ya hari ini aku sudah resmi menjadi seorang Sarjana, bukan lagi seorang mahasiswa. Ayah dan Ibu turut menemaniku untuk menghadiri hari yang spesial ini. Mereka sangat senang melihat aku yang akhirnya wisuda setelah berbagai cobaan yang ternyata bisa kulalui. Beberapa waktu lalu aku tidak menyangka akan sampai dititik ini. Entah sudah berapa kertas yang sudah ku coret bahkan ku robek, mereka seolah menertawakan goresan yang sudah ku tulis, namun aku bersyukur bisa sampai dititik ini.

Semesta seolah ikut merayakan hari bahagiaku dengan menerangi langit yang begitu indah nan cerah ini. Bahagiaku tak bisa ku jelaskan namun raut wajah yang begitu ceria mungkin bisa menandakan bahwa aku sangat bahagia.

Tepat setelah acara wisuda, aku bertemu dengan seseorang. Ia sering ku sebut si tuan yang dingin, bagaimana bisa ada makhluk hidup sejenis manusia yang mempunyai kepribadian yang sangat dingin padahal hari ini matahari cukup terik?.

Aku menemuinya disebuah restoran yang ramai akan pengunjung. Ia mengatakan agar aku menunggu dan memesan makanan terlebih dahulu. Setelah menunggu hampir 10 menit, tiba-tiba dari arah pintu masuk kudapati seseorang tengah tersenyum sambil berjalan menghampiriku. Kini ia berdiri tepat di hadapanku dengan membawa sebuket bunga yang begitu cantik. Aku sangat mengenalinya ia si tuan yang dingin, pemilik hatiku yang selalu ku ingat setiap harinya, yang mengenalkan ku mengenai apa itu cinta.

“Selamat wisuda Arunika, maaf saya tidak bisa menghadiri acara wisuda mu di kampus” begitu katanya setelah ia duduk dihadapanku sambil menyodorkan sebuket bunga, yang sedari tadi sudah mengganggu penglihatan ku karena sudah tak tahan ingin menghirup aromanya.

Berjam-jam aku menghabiskan waktuku dengan tuan dingin tersebut, entah sudah berapa tempat yang kami datangi, entah sudah berapa gerbang tol yang kami lewati hanya untuk menghabiskan waktuku bersamanya, sampai langit sudah gelap aku baru tiba di rumah. Hari ini aku sangat bersyukur dikelilingi oleh orang-orang yang baik dan tentunya menyangi ku, aku sangat senang mungkin senang ku ini sedikit berlebihan atau mungkin terlalu berlebihan.

Hari ini langit tak secerah biasanya, tapi hari ku tetap berjalan lancar namun ada sepercik rasa khawatir yang menganggu pikiranku. Entah sudah berapa kali rasa ini hinggap pada diriku, berulang kali aku mencoba untuk tenang dan menyerahkan semuanya pada Tuhan, namun lagi-lagi rasa itu hadir. Mungkin ini sudah ke lima kalinya aku menunggu pengumuman yang sama. Setelah berbulan-bulan aku wisuda akhirnya aku melamar pekerjaan di perusahaan Indonesia. Tepat hari ini pihak perusahaan yang ku tuju memberitahukan apakah aku diterima atau tidak setelah melewati proses akhir melalui email. Lagi-lagi aku mendapatkan kegagalan yang ke 5 kalinya.

Bohong jika aku tidak merasakan sakit dan menangis saat gagal yang harus kembali ku terima. Hanya Isak tangis yang menemaniku hingga tertidur lelap yang mampu mengobati rasa sakit berharap saat bangun nanti ini hanyalah mimpi.

Hampir 1 bulan aku meratapi nasib ku yang tak berujung, orangtua ku sudah cemas, karena Aku tak pernah keluar kamar. Tubuhku setiap harinya semakin kurus, seolah tidak ada lagi tenaga untuk melanjutkan hidup. Hari-hari ku hanya diisi oleh tangisan bahkan merusak barang yang ada di dalam kamar, seolah sedang meratapi penyesalan. Akhirnya orangtua ku membawa ku ke rumah sakit, karena tubuhku semakin melemah setiap harinya.

Bau rumah sakit akhirnya sudah hilang dari Indra penciumku. Setelah beberapa hari yang lalu aku keluar dari rumah sakit, kali ini aku sudah mulai beraktivitas walaupun masih di dalam rumah saja. Namun ada hal yang tak bisa kuterima saat setibanya aku dirumah, saat ibu mengatakan “Run ini obat dari dokter yang harus kamu minum jika kamu merasakan kekhawatiran, cemas, sedih, bahkan bahagia yang berlebih. Kamu menderita gejala gangguan bipolar nak. Ibu gak tau harus berbicara seperti apa agar kamu nantinya tidak sedih, namun ibu harus menyampaikan ini karena ini untuk kebaikan kamu, Kamu harus ikhlas menerima ini nak, ibu dan ayah selalu ada untuk kamu” dengan nada yang pelan ibu berbicara kepadaku sambil mengelus Surai rambutku. Tak ada air mata yang mengalir pada diriku. Aku hanya terdiam dan mencoba untuk menerima. Bohong jika aku sebenarnya baik-baik saja setelah mendengar ibuku berbicara. Karena kali ini aku hanya sedang mencoba menerima.

Beberapa bulan aku tidak bertemu dengan si tuan yang dingin, kini aku beranikan untuk bertemu dengannya setelah sekian lama aku menghindar. Ia datang dengan senyuman yang tak pernah berubah, yang selalu membuatku ingin tersenyum ketika melihatnya. Dia sudah ada di hadapanku dengan tatapan yang begitu dalam “kamu jahat sekali run, meninggalkan pria yang begitu menyangi mu” kataku dalam hati. Aku tak bisa berkata-kata namun mataku mulai mengeluarkan air mata. Aku segera berlali meninggalkan ia, setelah mengucapkan kata maaf padanya.

Aku yang sedang mencoba menerima keadaan, memutuskan untuk meninggalkan rumah agar bisa mengistirahatkan hati dan pikiran ku. Mencoba untuk bisa berjuang kembali, karena hidup adalah tentang perjuangan.